"Kami tidak tahu apa yang terjadi," ucap Samaha kepada media Inggris, BBC, seperti dilansir The Telegraph, Selasa (29/3/2016).
"Kami ada di dalam pesawat dan kami terkejut ketika awak pesawat mengambil semua paspor kami, hal yang tak biasa untuk penerbangan domestik. Setelah beberapa saat, kami menyadari bahwa ketinggian pesawat semakin tinggi," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian kami tahu kami terbang menuju Siprus. Pada awalnya, awak pesawat memberitahu kami ada masalah dengan pesawat, dan sesaat kemudian kami tahu pesawat dibajak," imbuh Samaha yang merupakan profesor di salah satu universitas di Mesir.
Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir CNN, juru bicara kepresidenan Mesir, Alaa Yousef, meralat nama pelaku pembajakan pesawat jenis Airbus 320 itu. Yousef menyatakan pelaku pembajakan diidentifikasi sebagai Seil El Din Mustafa yang seorang warga negara Mesir.
Baca juga: Mesir Ralat Nama Pelaku Pembajak EgyptAir Adalah Seif El Din Mustafa
Yousef sendiri sebelumnya menyebut pelaku diidentifikasi sebagai Ibrahim Samaha. Media-media internasional menyebut Samaha sebagai profesor kedokteran hewan di Universitas Alexandria, Mesir.
Pernyataan pembelaan juga disampaikan Wakil Dekan Universitas Alexandria, Gamal al-Omrawi, seperti dilansir Reuters. Omrawi menegaskan, Samaha hanya salah satu penumpang pesawat yang dibajak, bukan pelaku. Omrawi juga mengaku dirinya telah menghubungi Samaha via telepon setelah Samaha dibebaskan bersama penumpang lainnya.
(nvc/ita)