Salah Abdeslam Ikut Rencanakan Serangan Bom Brussels?

Teror Bom di Brussels

Salah Abdeslam Ikut Rencanakan Serangan Bom Brussels?

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Mar 2016 14:57 WIB
Salah Abdeslam (France Police)
Brussels - Penyidik Belgia menyebut tersangka teror Paris, Salah Abdeslam, yang kini ada di tahanan mengetahui rencana serangan bom di Brussels. Serangan bom itu juga sengaja dipercepat setelah Abdeslam tertangkap pada 18 Maret lalu.

Disampaikan pejabat antiterorisme senior Belgia kepada CNN, Kamis (23/3/2016), serangan bom yang mengguncang Brussels pada Selasa (22/3) pagi direncanakan oleh sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Brussels. Penyidik meyakini sel ISIS itu mempercepat rencana serangan setelah polisi menemukan persembunyian Abdeslam di Forest, Brussels, pekan lalu.

Menurut pejabat yang enggan disebut namanya itu, rumah persembunyian Abdeslam disewa oleh salah satu dari kakak-beradik pelaku bom bunuh diri Brussels, Ibrahim dan Khalid El Bakraoui. Ini menunjukkan adanya keterkaitan antara sel teror Paris dengan pelaku serangan Brussels. Ketika polisi mendatangi persembunyian itu pada 15 Maret lalu, mereka disambut tiga teroris yang melepas tembakan ke arah polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota ISIS senior asal Aljazair, Mohamed Belkaid, terus menembaki polisi sementara Abdeslam dan seorang anggota ISIS lainnya kabur lewat atap. Belkaid ditembak mati penembak jitu dari kepolisian Belgia. Dari persembunyian itu, polisi menemukan bendera ISIS, senapan Kalashnikov dan detonator, sehingga memicu kecurigaan sel teroris itu tengah merencanakan serangan.

Baca juga: Profil Pelaku Teror di Brussels: 3 'Pengantin' Tewas, Satu Orang Diburu

Dituturkan penyidik Belgia kepada CNN, Abdeslam dan satu rekannya akhirnya ditangkap dalam operasi di Molenbeek, pada 18 Maret, setelah mereka melakukan kesalahan dengan menghubungi seorang militan yang tengah diawasi otoritas Belgia. Usai tertangkapnya Abdeslam, sel ISIS ini diduga mempercepat pelaksanaan serangan di Brussels.

Apalagi, terungkap dalam pesan terakhir salah satu pengebom Brussels, Ibrahim, bahwa dirinya 'terburu-buru' dan 'tidak lagi merasa aman' serta dia khawatir akan berakhir di penjara 'bersamanya' yang diyakini merujuk pada Abdeslam.

Menurut pejabat setempat, rencana serangan di Brussels disusun sejak 13 November tahun lalu, atau pada malam setelah teror Paris terjadi. Belkaid dan pelaku bom Brussels lainnya, Najim Laachraoui diyakini mengkoordinasikan rencana serangan dari persembunyian mereka di Brussels.

Jaksa federal Belgia menuturkan, polisi menemukan bendera ISIS, 15 kilogram peledak jenis TATP, aseton, oksigen cair dan baut dalam penggerebekan di distrik Schaerbeek pada Selasa (22/3) malam, yang didasarkan pada informasi sopir taksi yang mengantarkan pelaku ke bandara. Informasi itu mengindikasikan bahwa serangan bom di Brussels sebenarnya direncanakan jauh lebih besar dari yang terjadi pada Selasa (22/3) pagi.

Baca juga: Baut yang Bersarang di Tubuh Korban Bom Brussels

(nvc/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads