Puluhan satuan polisi khusus kereta api bersama dengan tim penertiban aset PT KAI Daop 7 Madiun, merobohkan dan menggusur 11 titik toko dan warung PKL.
Sejak pagi, puluhan pedagang, tukang becak dan tukang ojek di lokasi Stasiun Kediri telah bersiap melakukan aksi penolakan penggusuran. Mulai menggelar aksi damai dengan shalawat, hingga berorasi di depan kantor Stasiun Kota Kediri.
Meski 100-an pedagang kaki lima Bocah Stasiun (Bosta) menolak dengan cara orasi dan dialog, namun penggusuran tetap berjalan. Hingga membuat sejumlah pedagang yang telah lama berjualan dan mencari nafkah di stasiun menangis histeris melihat pembongkaran lapak dagangannya.
"Inilah aksi nyata kesewenang-wenangan PT KAI, kami ikhlas dengan penggusuran ini. Biar Tuhan yang membalas, meskipun PT KAI telah berjanji akan audiensi lebih dahulu, ternyata langsung gusur," kata Ketua Paguyuban Pedagang Bosta, Nowo Doso Samiraharjo, detikcom, Rabu (23/3/2016).
Sedangkan menurut Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto. Langkah penertiban aset PT KAI di Stasiun Kediri ini sudah lama dikomunikasikan dan disampaikan kepada pedagang, namun tidak ada respons positif, mulai dari penggantian kios di samping, hingga pengajuan CSR.
"Upaya win-wins solution dan akomodatif sudah kami sampaikan tapi mereka tetep membandel, yang jelas di areal PT KAI akan ditertibkan," ucap Supriyanto.
Sementara ratusan personel kepolisian dan water canon berjaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun penertiban aset berjalan dengan lancar.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini