Ketika dikonfirmasi, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Kantor DPP PKB meminta agar kedua kasus tersebut tidak disama-samakan.
"Oh beda, beda. Bang Rhoma itu, ada kesepakatan tertulis di antara kami dan Bang Rhoma, bahwa bila pemilu kami mencapai 15 persen itu yang minta Bang Rhoma sendiri boleh maju presiden dan PKB akan merelakan. Tapi kalau enggak, biarkan kami menentukan sendiri. Biar dipahami, perlu saya klarifikasi. Jadi konteksnya beda," kata Karding di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum menentukan sikap, tapi Ahmad Dhani jadi prioritas, karena dia sudah menjadi sahabat kita. Tapi ketergantungan kan di survei sama di komunikasi antar partai. Enggak bisa kita (tentukan sekarang)," jelasnya.
(Baca juga: Ahmad Dhani Minta Calon Independen Dilarang di Pilkada)
"Kalau surveinya iya, tapi partai-partai lain enggak gimana? Susah dong kita. Gimana kita harus bilang iya," sambung Karding lagi menegaskan.
Lantas apakah PKB serius mengusung Dhani?
"Tanya ke wilayah. Itu kan yang menentukan wilayah. Saat ini semua (peluang) terbuka. Kita belum bersikap," terang anggota Komisi III DPR ini.
"Kalau Dhani ini kita belum ada kesepakatan. Kita paling diskusi. Tapi prinsipnya, Dhani keluarga sendiri. Dia juga udah bilang tadi kan, siap maju dan siap tidak maju," imbuh Karding. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini