Trump yang kini menjadi kandidat terdepan dalam pencapresan Partai Republik ini mempertahankan pendapatnya bahwa warga muslim membenci AS dalam debat pada Kamis (10/3) malam waktu setempat. Dalam wawancara sebelumnya dengan CNN, Trump menyebut Islam membenci AS.
"Kita memiliki masalah kebencian serius. Ada kebencian teramat besar," sebut Trump dalam debat Partai Republik yang digelar oleh stasiun televisi CNN, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kandidat Partai Republik lainnya seperti Senator Florida Marco Rubio, Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Ohio John Kasich kompak menyatakan AS perlu menjaga hubungan baik dengan negara-negara muslim di kawasan Timur Tengah, untuk membantu melawan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Kita harus bekerja sama dengan warga muslim meskipun Islam menghadapi krisis serius," sebut Rubio.
Rubio melontarkan pembelaan dengan menyebut warga muslim Amerika sebagai patriot. "Jika Anda pergi ke belahan bumi manapun, Anda akan melihat pria dan wanita muslim Amerika berseragam mengabdi pada negara," ucapnya.
"Mereka yang ada di luar sana, mengenakan seragam militer Amerika Serikat dan bersedia mati untuk negara ini merupakan seseorang yang mencintai Amerika," imbuh Rubio.
Baca juga: Obama Disalahkan Partai Republik Atas Meroketnya Donald Trump
Kandidat lainnya, Kasich menyebut sekutu-sekutu AS di Timur Tengah sangatlah penting. "Faktanya, jika kita ingin mengalahkan ISIS, kita harus bersama negara-negara itu," ujarnya merujuk pada Arab Saudi, Yordania dan Mesir.
Trump kemudian menimpali dengan menyebut rencananya memerangi ISIS. Dia menyebut dirinya mempertimbangkan untuk mengerahkan 20 ribu - 30 ribu tentara AS dalam operasi darat untuk mengalahkan ISIS. Trump menyatakan dirinya akan menyelesaikan misi mengalahkan ISIS itu dengan cepat dan segera memulangkan tentara-tentara AS itu untuk fokus membangun kembali AS.
"Kita sungguh tidak memiliki pilihan, kita harus mengalahkan ISIS. Saya akan mendengarkan para jenderal, tapi saya mendengar jumlah sekitar 20 ribu - 30 ribu (tentara)," terang Trump. Pernyataan itu menjadi pandangan Trump paling detail yang pernah disampaikannya soal ISIS. Sebelumnya Trump hanya menyerukan akan menghancurkan ISIS tanpa memberikan penjelasan spesifik.
Baca juga: Donald Trump Bikin Resah Para Diplomat Asing
(nvc/ita)