Obama Disalahkan Partai Republik Atas Meroketnya Donald Trump

Obama Disalahkan Partai Republik Atas Meroketnya Donald Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 11 Mar 2016 11:18 WIB
Barack Obama (REUTERS/Joshua Roberts)
Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama sering disalahkan oleh Partai Republik, termasuk soal dominasi Donald Trump dalam pemilihan awal. Namun Obama menegaskan dirinya tak bertanggung jawab atas meroketnya Trump dan kekacauan Partai Republik saat ini.

"Saya sering disalahkan Partai Republik untuk banyak hal, tapi disalahkan untuk pemilihan awal mereka dan siapa yang mereka pilih untuk (kandidat) partai mereka sungguh aneh," ucap Obama dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang tengah berkunjung ke Washington, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2016).

"Hal yang tidak akan saya lakukan adalah membenarkan sejumlah gagasan bahwa perpecahan Partai Republik yang sedang terjadi adalah... konsekuensi dari tindakan-tindakan yang saya ambil," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Donald Trump: Saya Pikir Islam Membenci Kita

Pernyataan tersebut disampaikan Obama saat menjawab pertanyaan bagaimana Obama memandang tudingan dirinya menjadi penyebab menanjaknya Trump sebagai kandidat terdepan Partai Republik dalam pencapresan untuk pemilu 8 November mendatang. Obama menjawab pertanyaan itu dengan kritikan serius untuk Partai Republik dan juga melontarkan sedikit ejekan untuk Trump.

Trump yang awalnya diremehkan, kini mendominasi pemilihan awal Partai Republik di sedikitnya 14 negara bagian dari total 23 negara bagian yang telah menggelar pemilihan awal sejak awal Februari. Di sisi lain, berbagai pernyataan kontroversial Trump memicu kekhawatiran Partai Republik. Bahkan kini kalangan Partai Republik dilanda dilema karena mereka tidak ingin mendukung Trump, namun faktanya dia terus mendominasi.

Obama yang selama ini kerap mendapat perlawanan dari kalangan Republik di dalam Kongres AS, sebelumnya menyatakan menyesal karena tidak mampu mengurangi polarisasi dua partai di Washington. Namun ketika dituduh memancing kekacauan Partai Republik, Obama tak terima.

Baca juga: Dilema di Partai Republik AS, Pilih Donald Trump atau Ted Cruz

Selama ini, menurut Obama, Partai Republik selalu meyakinkan basisnya bahwa bekerja sama dengannya merupakan pengkhianatan. Trump sendiri pernah menyerukan gerakan 'birther', yakni mereka yang meragukan kepresidenan Obama karena teori konspirasi bahwa Obama sebenarnya bukan warga AS asli.

"Apa yang Anda lihat di dalam Partai Republik adalah, dalam beberapa tahap, semua upaya itu telah menciptakan lingkungan dengan seseorang seperti Donald Trump mampu berkembang pesat," sebut Obama.

Obama mendorong kalangan konservatif yang terganggu dengan kondisi Partai Republik saat ini, untuk berkaca pada diri sendiri. "Merefleksi politik seperti apa yang mereka praktikkan sehingga memicu sirkus seperti yang kita lihat sekarang," tandasnya.

Baca juga: Hillary Clinton Kalah Mengejutkan di Michigan, Donald Trump Semakin Kuat (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads