Dituturkan pejabat bandara Kathmandu, Ranjan Bhattarai, seperti dilansir AFP, Rabu (2/3/2016), insiden yang menimpa pesawat dengan kapasitas 19 penumpang ini terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas menuju ke wilayah Lukla, atau yang biasa dikenal sebagai pintu masuk ke Mount Everest.
Bhattarai menyebut, sayap pesawat sebelah kanan menabrak seekor burung saat mengudara. "Pesawat Goma Air tujuan Lukla melakukan pendaratan darurat... selang 3-4 menit setelah lepas landas, karena menabrak burung," tutur Bhattarai kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pesawat mendarat di Kathmandu, sebut Bhattarai, tim teknisi segera memeriksa badan pesawat untuk mencari kerusakan akibat insiden tersebut.
Insiden ini terjadi selang seminggu setelah dua insiden pesawat jatuh mengguncang Nepal. Insiden ini semakin menyoroti standar keamanan penerbangan yang selama ini dianggap tidak memadai dan diwarnai dengan buruknya perawatan, pilot yang tidak berpengalaman dan pengelolaan yang buruk.
Pada 24 Februari lalu, sebuah pesawat jenis Twin Otter turboprop jatuh ke kawasan pengunungan Nepal dan menewaskan 23 orang yang ada di dalamnya. Selang dua hari kemudian, atau pada 26 Februari, sebuah pesawat penumpang kecil jatuh saat mendarat darurat di Kalikot, yang berjarak 320 kilometer dari ibukota Kathmandu dan menewaskan dua orang yakni pilot dan kopilot. Sekitar 9 penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Aktivitas penerbangan di bandara Katmandu yang terletak dekat hutan dan perbukitan diwarnai kekhawatiran serius akan insiden pesawat menabrak burung semacam ini. Tahun 2012 lalu, sebuah pesawat jatuh sesaat setelah lepas landas karena menabrak burung. Insiden itu menewaskan 19 penumpang yang ada di dalam pesawat. Penyelidikan menyimpulkan, pilot pesawat panik setelah menabrak burung dan menyebabkan pesawat jatuh.
(nvc/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini