Dilansir AFP, Kamis (25/2/2015), tim penyelamat telah menemukan puing-puing pesawat yang terbakar habis setelah menabrak gunung di Distrik Myagdi, sekitar 220 km sebelah barat Kathmandu. Sebanyak 23 orang yang ada di dalam pesawat dipastikan tewas.
"Tidak ada kemungkinan selamat dari kecelakaan. Sebuah tim kecil telah mencapai lokasi kecelakaan untuk penyelidikan awal," kata Kepala distrik Myagdi Sagar Mani Pathak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai Tara Air yang merupakan anak perusahaan Yeti Airlines mengatakan, pesawat itu membawa tiga awak dan 20 penumpang, satu warga negara China dan satu warga negara Kuwait. Sisanya merupakan WN Nepal yang dua di antaranya merupakan anak-anak.
Lanjut Pathak, para keluarga korban telah berkumpul di Bandara Pokhara untuk menyambut jenazah. Namun menurutnya, proses evakuasi para korban tidak akan mudah.
Seluruh tim evakuasi tidak bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat. Pesawat itu sendiri terjatuh sekitar 16.000 kaki atau 4.900 meter di atas permukaan laut.
"Kami telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah, tetapi mereka belum tiba. Sangat tidak mungkin helikopter mendarat di lokasi," ucapnya. Menurutnya, cuaca di lokasi juga cukup buruk.
"Cuaca memburuk dan mungkin salju. Karena itu sepertinya tidak mungkin mereka akan mampu membawa apa-apa turun hari ini," ucapnya.
Tara Air menyatakan, pesawat Twin Otter tersebut hilang kontak dengan menara pengendali lalu lintas udara sekitar delapan menit setelah lepas landas dari kota wisata, Pokhara pada Rabu (24/2) pagi waktu setempat. (hri/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini