Iran Akhirnya Bebaskan 10 Personel Militer AS yang Sempat Ditahan

Iran Akhirnya Bebaskan 10 Personel Militer AS yang Sempat Ditahan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 13 Jan 2016 19:12 WIB
Foto dokumentasi kapal patroli AS yang ditahan Iran (REUTERS/Mass Communication Specialist 2nd Class Zane Ecklund/U.S. Navy/Handout via Reuters)
Teheran - Otoritas Iran akhirnya membebaskan 10 personel militer Amerika Serikat yang sempat ditahan, usai kapalnya masuk perairan negara tersebut. Insiden ini sempat dikhawatirkan memicu ketegangan baru antara Iran dengan AS.

Seperti dilansir AFP, Rabu (13/1/2016), insiden ini berawal ketika dua kapal patroli milik Angkatan Laut AS yang membawa 10 personel militer AS masuk ke perairan Iran pada Selasa (12/1) malam waktu setempat. Garda Revolusioner Iran lantas menahan 10 personel militer AS yang terdiri atas 9 personel pria dan satu personel wanita.

Pihak AS lantas menghubungi Iran untuk membahas hal ini. Otoritas AS menyatakan Iran telah berjanji untuk segera membebaskan 10 personel militernya. Namun dalam pernyataan terpisah, otoritas Iran menyatakan kapal patroli AS itu telah melanggar wilayahnya dan meminta mereka minta maaf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Iran: AS Harus Minta Maaf karena Melanggar Wilayah Perairan)

Situasi pun dikhawatirkan semakin memanas. Tapi tidak lama kemudian, pihak Garda Revolusioner Iran menyatakan para personel militer AS yang mereka sebut sebagai Marinir AS telah dibebaskan dalam pernyataan melalui teelvisi nasional Iran.

"Dipastikan bahwa Marinir Amerika yang ditahan, masuk ke perairan Iran secara tidak sengaja. Menindaklanjuti permohonan maaf mereka, mereka telah dibebaskan ke perairan internasional di Teluk," demikian pernyataan Garda Revolusioner Iran.

Beberapa foto yang dirilis bersamaan dengan pernyataan itu menunjukkan para Marinir AS sedang duduk di atas karpet Persia. Otoritas Iran sebelumnya menyatakan mereka diperlakukan dengan baik. Gambar kapal patroli AS yang memiliki pola kamuflase yang sempat ditahan, juga ditampilkan.

(Baca juga: Kapal Patroli Disita, 10 Personel Militer AS Masih Ditahan Iran)

Secara terpisah, Komandan Angkatan Laut pada Garda Revolusioner Iran Laksamana Ali Fadavi menyatakan hasil penyelidikan menemukan fakta bahwa kapal patroli AS itu masuk ke wilayah Iran karena sistem navigasi yang rusak.

"Pelanggaran ini tidak memiliki unsur kejahatan atau untuk tujuan spionase," sebutnya.

Pernyataan itu sesuai dengan klaim seorang pejabat pertahanan AS yang sebelumnya menyebut salah satu atau kedua kapal AS itu mengalami masalah mesin ketika melintasi dekat perairan Iran. Dua kapal patroli itu disebut tengah dalam perjalanan dari Kuwait ke Bahrain.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads