Kendati demikian, otoritas Iran telah memastikan 10 personel militer AS itu segera dilepaskan. Disampaikan seorang pejabat senior AS, seperti dilansir AFP, Rabu (13/1/2016), AS telah menerima kepastian dari Iran bahwa awak kapal patroli itu akan dibawa ke Pulau Farsi dan kemudian diizinkan berlayar lagi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Garda Revolusioner Iran memastikan ada dua kapal dan 10 personel militer AS yang ditahan. "Ditahan oleh unit tempur Angkatan Laut Garda (Revolusioner Iran) dan dibawa ke Pulau Farsi," demikian pernyataan Iran.
Dalam pernyataannya, Iran menyebut 10 personel militer AS, yang terdiri atas sembilan personel pria dan satu personel wanita itu dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan sopan di suatu lokasi yang layak.
![]() |
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry telah menghubungi Menlu Iran Mohammad Javad Zarif untuk membahas insiden ini. AS dan Iran memang tidak memiliki hubungan diplomatik, namun Menlu Kerry dan Menlu Zarif menjalin kontak selama proses perundingan nuklir Iran tahun lalu, dan tetap menjalin komunikasi rutin hingga kini.
"Beliau (Kerry) memiliki hubungan dekat dengan Menteri Zarif dan itu akan menjadi dasar komunikasi. Kami telah berkomunikasi dengan pihak Iran. Kami memastikan keselamatan mereka dan mereka bisa melanjutkan perjalanan mereka segera," ucap Direktur Komunikasi Gedung Putih, Jen Psaki pada CNN.
Secara terpisah, sumber pejabat pertahanan AS menuturkan, salah satu atau kedua kapal milik AS, yang merupakan kapal patroli kecil itu mengalami masalah mesin ketika melintasi dekat perairan Iran. Dua kapal patroli itu disebut tengah dalam perjalanan dari Kuwait ke Bahrain.
(Baca juga: 2 Kapal Angkatan Laut AS Ditahan Iran, Awaknya akan Dibebaskan)
(nvc/ita)