Hubungan Diplomatik Diputus, Iran Tuduh Arab Saudi Picu Ketegangan

Hubungan Diplomatik Diputus, Iran Tuduh Arab Saudi Picu Ketegangan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 04 Jan 2016 16:10 WIB
Ulama Syiah Nimr Baqr al-Nimr yang dieksekusi mati di Arab Saudi (REUTERS/Saudi Press Agency/Handout)
Teheran - Ketegangan antara Iran dengan Arab Saudi usai eksekusi mati ulama Syiah Nimr Baqr al-Nimr makin menjadi-jadi. Otoritas Iran menuding Arab Saudi sengaja memicu ketegangan di kawasan Timur Tengah dengan memutuskan hubungan diplomatik.

Iran juga mengomentari seruan Saudi yang memerintahkan seluruh staf kedutaan Iran di Riyadh segera meninggalkan negara itu dalam waktu 24 jam ke depan.

"Arab Saudi tidak hanya melihat kepentingannya namun juga keberadaannya dalam krisis-krisis dan konfrontasi dan upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah internalnya dengan mengirimnya ke luar," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, seperti dilansir AFP, Senin (4/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik, Ini Tanggapan Iran)

Keputusan otoritas Saudi untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran diumumkan selang sehari setelah kantor kedutaannya di Teheran diserang dan dilempari molotov oleh warga setempat, yang marah dengan eksekusi mati ulama Nimr.

"Apa yang terjadi dengan misi diplomatik, ini bukan pertama kalinya hal semacam ini terjadi di dunia," imbuh Ansari.

Menurut Ansari, dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, otoritas Saudi justru semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang selama ini terjadi. "Justru melanjutkan kebijakan meningkatkan ketegangan dan pertikaian di kawasan," sebutnya.

(Baca juga: Ulama Syiah Dieksekusi, Hizbullah Sebut Arab Saudi Pelaku Kriminal)

Pernyataan Ansari ini disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran. Otoritas Saudi lantas menyampaikan pemberitahuan kepada para diplomat Iran untuk meninggalkan Saudi dalam waktu 48 jam.

Selama ini, otoritas Saudi dan Iran selalu bertentangan dalam berbagai isu. Dalam konflik Suriah, otoritas Iran mendukung rezim Bashar al-Assad, sedangkan Saudi menentangnya. Demikian pula dalam konflik Yaman, Iran memprotes keras koalisi pimpinan Saudi yang melawan pemberontak Syiah Houthi.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads