Meskipun memicu kecaman dan kritikan global, komentar kontroversial Trump tidak memudarkan dukungan Stensland untuk miliarder ternama AS itu. Stensland bahkan menyebut Trump hanya mengutarakan keadaan yang ada di lapangan.
"Kita memerlukan seseorang yang mampu berbicara kebenaran. Kita memerlukan jawaban," tutur Stensland (68) sembari menjalankan tugasnya membersihkan piring dan cangkir kopi, seperti dilansir Reuters, Kamis (10/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Puluhan Anggota Parlemen Israel Tolak Kunjungan Trump)
Menurut polling dari Bloomberg Politics/Purple Strategies PulsePoll, nyaris dua pertiga pemilih awal Partai Republik untuk pemilu 2016 mendukung seruan Trump untuk melarang muslim ke AS. Lebih dari sepertiga pemilih bahkan menyebut komentar Trump itu semakin meyakinkan mereka untuk memilihnya.
"Saya menghabiskan waktu 1 tahun di Vietnam dan saya khawatir jika ada Vietkong keluar tiba-tiba dari semak-semak menyergap saya. Ketika saya kembali ke Amerika tahun 1969, saya tidak perlu khawatir lagi," ucap veteran perang Dave Copson yang tinggal di Loudon, New Hampshire.
"Tapi sekarang Anda harus khawatir soal siapa tahu yang akan terjadi -- serangan, pemenggalan, bom, pembantaian. Terjadi di negara kita sendiri! Ini konyol," imbuhnya.
(Baca juga: Bahkan 'Paman Sam' pun Tak Suka Pada Donald Trump)
Pemilih Republik dari Bedford, New Hampshire, Patricia Tollenger menyebut pengeboman maraton Boston oleh kakak-beradik Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev yang diradikalisasi -- yang datang ke AS sejak masih anak-anak bersama orang tua mereka-- menjadi bukti kuat bahwa ada celah dalam sistem visa dan imigrasi AS yang perlu dibenahi.
"Bagaimana mereka bisa lolos? Saya lelah dengan orang yang menyelinap. Yang menarik bagi saya soal Trump adalah dia pria yang penuh aksi," sebut Tollenger yang masih mempertimbangkan kandidat Republik lainnya dalam pemilu mendatang.
"Saya pikir dia mengatakan apa yang ingin dikatakan banyak orang," tutur pemilih Republik lainnya, Joseph Baroody, yang tinggal di Manchester, New Hampshire. Baroody belum memutuskan akan memilih kandidat yang mana dalam pemilu awal, namun ada kemungkinan dia akan memilih Trump.
Kumpulan berbagai polling baru-baru ini oleh RealClearPolitics.com menunjukkan Trump mendominasi di kalangan pemilih Partai Republik di New Hampshire, dengan mencapai 27 persen dukungan dibandingkan kandidat Republik lainnya, Marco Rubio yang meraih 12 persen dukungan.
(nvc/nwk)