Wow! DPRD DKI Bangun Gedung Baru Rp 500 M, Renovasi Gedung Lama Rp 180 M

Jakarta - Setali tiga uang dengan DPR, para wakil rakyat Kebon Sirih juga sibuk merenovasi gedung lama dengan anggaran fantastis Rp 180 miliar. Padahal, gedung baru DPRD DKI Jakarta Rp 500 miliar tengah dibangun.

Pembangunan gedung baru DPRD DKI Jakarta dianggarkan bakal memakan dana Rp 500 miliar yang dikucurkan multi years sejak 2009. Sedangkan untuk renovasi gedung lama 3 lantai itu dialokasikan anggaran sebesar Rp 180 miliar.

Dana Rp 180 miliar itu dibagi untuk dua proyek yaitu, Rp 80 miliar untuk merenovasi gedung seperti penataan ruangan, perbaikan dinding luar gedung serta pergantian marmer dinding bagian dalam. SedangkanRp 100 miliar akan digunakan untuk pembangunan jembatan penghubung antara gedung lama dan gedung baru. Anggaran ini pun telah dimasukkan dalam APBD 2012.

Anggota Komisi D (pembangunan) DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, membenarkan adanya alokasi dana retrofit (anggaran peremajaan gedung) sebesar Rp 80 miliar.

Namun demikian, Sanusi mengaku selama ini tidak ada pembahasan mengenai alokasi dana itu dan tiba-tiba muncul dalam APBD 2012.

"Ya memang ada dana Rp 80 miliar yang disebut dengan dana retrofit untuk peremajaan gedung. Namun, sepengetahuan saya selama ini tidak ada pembahasannya namun muncul dalam APBD 2012," kata Sanusi yang ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (20/1/2012).

Sanusi mengaku gedung itu masih cukup layak dan tidak perlu direnovasi. Apalagi, menurut dia, anggota DPRD nantinya akan lebih banyak beraktivitas di gedung baru yang memiliki 22 lantai.

"Menurut kita semua marmer, ruangan masih cukup baik kok. Untuk apa lagi itu direnovasi, buang-buang biaya. Kita juga nggak di sini nanti," jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI Sayogo juga mengamini adanya alokasi anggaran itu. Menurut dia, renovasi itu diperlukan. Anggaran sampai Rp 80 miliar perlu dikaji ulang.

"Ya kan ini akan tetap difungsikan. Rencananya, kita akan buat ruangan-ruangan itu jadi ruang rapat komisi. Tapi apa perlu sampai Rp 80 miliar itu yang perlu dikaji lagi kan ada konsultannya nanti yang menilai," kata politisi PDIP itu.

Ia mengaku tidak pernah tahu bagaimana proses pengalokasian dana itu. Yang jelas tiba-tiba saja masuk dalam APBD 2012.

DPRD DKI Jakarta sebelumnya juga telah menghabiskan dana sebesar Rp 18,5 miliar untuk merenovasi ruang paripurna yang dilakukan selama 3 bulan.

Meski anggaran renovasi cukup fantastis namun tidak tampak perubahan yang mencolok dari ruangan tersebut. Hanya yang jelas terlihat baru ada karpet tebal berwarna biru, dinding yang dilapis peredam suara.

(lia/aan)