Madiun - Stok darah selama bulan Ramadan di PMI Madiun Jawa Timur cenderung mengalami penurunan dari hari ke hari. Imbasnya, permintaan darah dari pasien yang dirawat di rumah sakit banyak yang tak bisa dipenuhi.Pada 13 September lalu stok darah 105 kantung, 14 September turun 76 kantung, 15 September 85 kantung, 16 September 75 kantung, 17 September 40 kantung, 18 September 35 kantung dan 19 September 31 kantung."Kemarin stok darah segar hanya 7 kantung, sedangkan kebutuhan darah 20-50 kantung per hari," jelas Winartiningsih, Sekretaris Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia PMI Cabang Kota Madiun kepada
detiksurabaya.com, Minggu (23/9/2007) di kantornya Jalan Bali, Kota Madiun.Menurutnya, minimnya stok darah yang ada disarankan keluarga pasien mendatangi UTD PMI Cabang Kabupaten Madiun yang hingga ini memiliki stok darah relatif banyak. Padahal permintaan darah itu, masih berasal dari sejumlah rumah sakit di Kota Madiun akibat kekurangan stok penolakan pun dilakukan. "Memang sejak awal puasa tahun ini stok darah di UTD PMI Cabang Kota dan Kabupaten Madiun, mengalami kondisi berbeda. Misalkan di PMI Cabang Kota Madiun terdapat kekurangan stok darah, sehingga permintaan darah pun dialihkan pada PMI Cabang Kabupaten Madiun," terangnya.Menaggapi hal itu, Bagian Tehnis UTD PMI Cabang Kabupaten Madiun Sri Sufitriani menyatakan, minimnya stok darah di UTD PMI Cabag Kota Madiun membuat pihaknya harus menyetok stok darah golongan A sebanyak 50 kantung, B 73 kantung, O 82 kantung dan AB 23 kantung."Kebutuhan darah ditaksir mencapai 20-25 kantung per hari, hingga hari ini kami masih mampu memenuhi permintaan," ungkapnya. Dikatakan dia, fenomena penurunan pendonor darah saat bulan ramadan dan stok darah menurun sejak 2 tahun terakhir cenderung menurun. "Kami memcatat saat Ramadan tahun 2005 hanya ada sebanyak 250 pendonor, tahun 2006 menurun menjadi 200 pendonor," katanya.Ia menambahkan, sampai saat ini sudah ada permintaan darah dari luar kota yaitu dari Kabupaten Nganjuk, keadaan seperti itu akan bertambah memasuki pertengahan hingga akhir puasa nanti. "Biasanya permintaan juga bertambah dari Kabupaten Magetan, Ngawi, Ponorogo dan daerah lain di Jateng maupun Jatim sendiri," ujar Sri Sufitriani.
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini