Risma Bertemu Jokowi
Sementara itu, Risma memutuskan akan mundur dari jabatan Mensos. Hal itu disampaikan Risma usai resmi mendaftar sebagai Cagub Jatim.
"Mundur. Besok (Jumat) saya akan, Insyaallah, kalau bisa, minta waktu Pak Presiden untuk mengundurkan diri," kata Risma usai ziarah di Makam Mbah Bungkul, dilansir detikJatim, Kamis (29/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma kemudian menghadap Jokowi pada Jumat (30/8). Namun menurut Istana, Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri dalam pertemuan tersebut.
"Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial," ujar Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, kepada wartawan, Jumat (30/8).
Dalam pertemuan dengan Jokowi, kata Ari, Risma melaporkan dirinya maju sebagai cagub Jawa Timur. Jokowi pun menghormati keputusan Risma.
"Pada prinsipnya, Presiden menghormati hak politik dari setiap warga negara, termasuk yang saat ini menjabat sebagai menteri atau kepala lembaga untuk dicalonkan oleh partai politik, sebagai bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah pada pemilukada 2024," lanjutnya.
Ari menegaskan tidak ada kewajiban bagi seorang menteri untuk mundur dari jabatannya meski telah mendaftar sebagai calon kepala daerah. "Tapi, keputusan untuk mundur dari jabatan tersebut menjadi hak atau pilihan pribadi yang bersangkutan yang patut dihormati," imbuh Ari.
Jokowi juga sudah menjelaskan mengenai pertemuannya dengan Risma di Istana. Jokowi mengizinkan Risma untuk mundur.
"Ya saya izinkan," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8). Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal Risma direstui mundur sebagai Mensos.
Baca juga: Jokowi Izinkan Risma Mundur sebagai Mensos |
Jokowi menyatakan Risma memang lebih baik mundur. "Ya itu lebih baik (mundur dari jabatannya), tapi kalau tidak, aturannya kan tidak apa-apa memperbolehkan (lanjut sebagai Mensos)," imbuhnya.
Istana Tegaskan Kerja Pemerintahan Tak Terganggu
Atas pencalonan Pramono dan Risma tersebut, Istana menjamin keikutsertaan dua menteri itu tak mengganggu kinerja pemerintahan.
"Tidak, kinerja pemerintahan tidak akan terganggu," ujar Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana. Ari menjawab pertanyaan wartawan apakah dengan majunya dua menteri di Pilkada 2024 akan memengaruhi kinerja pemerintahan.
Ari memastikan pemerintahan tetap berjalan seperti biasa. Pemerintahan, jamin Ari, telah ditopang oleh sistem terbaik.
"Kerja-kerja pemerintahan berjalan seperti biasa dengan ditopang oleh sistem dan tata kelola birokrasi yg handal," katanya.
(knv/knv)