Sebenarnya ada dua orang mendaftar sebagai calon ketua umum Golkar hingga Senin (19/8/2024) malam tadi. Selain Bahlil Lahadalia, ada Ridwan Hisjam yang menyerahkan berkas pendaftaran tersebut. Dikutip dari detikNews, Ridwan Hisjam tiba di kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat, sekitar pukul 16.20 WIB.
Usai menyerahkan berkas-berkas pendaftaran, Hisjam pun menghampiri wartawan. Ia menyebut bahwa niatnya untuk menjadi ketum Golkar tidaklah tiba-tiba. Hisjam mengaku siap untuk menjadi ketum partai beringin sejak periode sebelumnya.
"Bukan hanya periode 2024-2029 saya sudah siap sejak 2019-2024 mungkin teman-teman kalau masih ingat ada jejak digitalnya saya adalah 8 orang pendaftar setelah itu 3 orang tidak memenuhi persyaratan administrasi 5 orang memenuhi persyaratan," ungkap Hisjam, dilansir dari detikNews, Senin (19/8).
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia tiba di DPP partai Golkar sekitar pukul 19.55 WIB. Tiba di depan lobby gedung, Bahlil disambut Plt Ketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Pada perkembangannya, Bahlil Lahadalia pun menjadi satu-satunya calon Ketum Partai Golkar usai Ridwan Hisjam disebut tidak lolos verifikasi. Mengutip dari detikNews, berdasarkan hasil proses seleksi Ketum, Plt Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) menyatakan bahwa Bahlil menjadi satu-satunya caketum Golkar untuk periode 2024-2029. Ia pun menyebutkan jika Munas Golkar ke-XI akan memutuskan Bahlim menjadi Ketum Golkar selanjutnya.
"Kalau ketua umum kan sudah selesai, kita sudah tahu bahwa hanya satu nama yang lolos atau memenuhi syarat dari hasil verifikasi yang dilakukan Partai Golkar melalui SC sebagai caketum. Hanya satu, yaitu Pak Bahlil Lahadalia. Sehingga hanya satu yang nanti dalam Munas kita akan segera memutuskan Pak bahlil sebagai ketua umum kita ke depan," kata AGK dalam konferensi pers usai pembukaan Rapimnas di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Keberhasilan Bahlil menjadi Ketua Umum Golkar menjadi fenomena baru. Selain maju menjadi satu-satunya calon yang lolos verifikasi, ia juga belum pernah menduduki jabatan di DPP Partai Golkar. Kedua hal ini merupakan hal yang sangat jarang terjadi. Lalu bagaimana langkah Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Tidak hanya membahas hal tersebut, perkembangan seputar Pilkada terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini pun akan diulas. Diketahui, MK mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora terhadap UU Pilkada. MK menyatakan partai atau gabungan partai politik peserta Pemilu bisa mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD. Mengutip amar putusan MK yang mengubah isi pasal 40 ayat (1) UU Pilkada:
Partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Untuk mengusulkan calon gubernur dan calon wakil gubernur:
a. Provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap sampai dengan 2 juta jiwa, partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 10% di provinsi tersebut
b. Provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 2 juta jiwa sampai 6 juta jiwa, partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 8,5% di provinsi tersebut
c. Provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 6 juta jiwa sampai 12 juta jiwa, partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 7,5% di provinsi tersebut
Apakah hal ini berarti PDIP sebagai partai yang tidak memiliki koalisi namun memiliki jumlah suara sah lebih dari 7,5% akhirnya dapat mengusung calon mereka sendiri? Apakah ini menjadi kesempatan kedua bagi Anies untuk menjejak kembali jalur calon gubernur yang sebelumnya telah luntur? Jangan lewatkan ulasannya bersama Redaktur Pelaksana detikNews.
Menindaklanjuti kasus perundungan yang dialami oleh mahasiswa Undip tempo hari, detikSore kali ini akan bergabung dengan detikJabar untuk mengulas praktik serupa. Kali ini kasus tersebut terjadi di RSHS Bandung. Diketahui, dua mahasiswa serta satu dosen disanksi berat atas kasus ini. Bagaimana kelanjutan kasusnya? Ikuti laporan Kepala Biro detikJabar dalam Indonesia Detik Ini.
Sementara itu masih dalam suasana HUT Kemerdekaan RI ke-79, detikSore kali ini akan menghadirkan jurnalis detikcom yang pada 17 Agustus lalu bertugas untuk meliput pengibaran hingga penurunan bendera di IKN. Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk sore ini jelang matahari terbenam.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(vys/vys)