Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai PDIP menugaskan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju Pilkada Sumut untuk melawan relasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Bobby Nasution. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan sampai saat ini pencalonan Ahok di Sumut 1 masih dalam proses pertimbangan.
"Kita lihat saja nanti. Masih ada waktu untuk melihat perkembangan politik sampai dua tiga bulan ke depan. Yang penting komunikasi politik dengan parpol lain terus dijaga dengan baik," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (27/5/2024).
"(Pencalonan Ahok di Pilgub Sumut) Masih dalam proses pertimbangan. Bukan hanya Sumut, tapi juga daerah-lain," imbuhnya.
Hendrawan mengatakan tidak ada pertimbangan tunggal dalam proses pencalonan pilkada, termasuk soal perlawanan ke Jokowi seperti yang disebutkan Adi Prayitno. Menurut dia, pertimbangan terpentingnya ialah perhitungan yang rasional dan realistis.
"Dalam politik jarang ada pertimbangan tunggal dalam proses pencalonan kepala daerah. Karena semua maju dengan target untuk menang, maka pertimbangan yang terpenting tetap perhitungan yang rasional dan realistis," ujar dia.
Sebelumnya, Adi Prayitno menganalisis Ahok memang punya nama besar dan pengalaman di Pilkada DKI untuk siap bertanding di Sumut.
"Ahok relatif pendatang baru di Sumut, namanya tak sementereng Bobby, Eddy Rahmayadi, dan Ijeck. tapi Ahok dinilai punya nama besar dan pengalaman Pilkada Jakarta yang siap bertanding di sana," kata Adi kepada wartawan, Minggu (26/5).
Bagi PDIP, kata Adi, Bobby dianggap sebagai replika politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adi menyebut PDIP akan melawan segala sesuatu yang berkaitan dengan Jokowi. Bobby diketahui merupakan menantu Jokowi.
"Bagi PDIP, Bobby dianggap replika politik Jokowi yang pastinya akan dilawan. Ke depan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan Jokowi pasti dilawan PDIP," ujarnya.
Simak Video 'Ahok Ngaku Belum Bicara soal Pilkada Sumut dengan Megawati':
(fca/maa)