Di Acara Isra Mi'raj, Megawati Bicara soal Seragam Majelis Taklim

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Minggu, 11 Feb 2024 18:09 WIB
Foto: Ketum PDIP Megawati (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbicara soal seragam majelis Taklim ibu-ibu dalam acara Isra Mi'raj di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mulanya, dia mengatakan bahwa seharusnya masyarakat miskin itu diperhatikan.

"Kita ini menurut saya sudah mulai tidak berpikir, tidak mau melihat ke bawah. Berapa banyak manusia yang susah yang seharusnya fakir miskin itu kita pelihara tapi bukan hanya kata-kata, tapi dijalankan sesuai," kata dia dalam sambutannya, Minggu (11/2/2024).

Megawati lalu bicara soal ibu-ibu dari majelis taklim yang menggunakan seragam. Dia kemudian berpikir ulang mengenai seragam majelis taklim tersebut.

"Kalau kita lihat sekarang ini, maaf, waktu kapan saya, ini ibu-ibu ya, ada kalau itu kan, ini TV itu suka potong-potong. Saya tuh bilang, saya ngajarin ibu ibu, masak itu nggak perlu pakai minyak goreng. Gitu lho. Lho, Masak tuh banyak kok (caranya). Kebetulan itu ibu-ibu dari majelis taklim. Jadi semuanya berpakaian seragam. Lah, saya tuh mikir begini, logis loh, coba jangan apa-apa jangan sirik, hanya menjalankan kata kata saya itu, oh ibu Mega tidak setuju dengan adanya majelis taklim. Bahwa nggak boleh. Nooooo. Maksud saya, saya hitung lho, satu baju seragam (majelis taklim) karena dulu saya juga ikut majelis taklim. Lah ini yang dipotong, baju saya ya nggak usah yang namanya seragam-seragam," kata Mega.

"Saya kan nanya, hayo, ibu-ibu coba jawab, satu pakaian seragam, itu, saya nanya sama tukang jahit saya, berapa meter ya? Oh kalau orangnya gemuk bisa 4 meter. Kalau orangnya kurus ya 2 meter. So, kenapa? Berapa harganya? Ya kalau mungkin sekarang, kalau beli di Tanah Abang, mungkin Rp 600 ribu, kaget saya. Satu, jadi logika yang saya pakai, jadi jangan fitnah dong," ucapnya.

Megawati mengajak ibu-ibu yang hadir untuk berpikir ulang sebab paling tidak, dia berasumsi bahwa satu orang memiliki tiga baju. Menurutnya, uang tersebut bisa lebih bermanfaat untuk anak-anak.

"Coba pikir dengan baik, masa hanya punya baju satu. Kan paling tidak harus tiga menurut saya, ya dong. Memangnya saban hari pakai itu terus? Kan ganti baju toh bu, betul apa tidak? Lah iyaa. Nah berarti Rp 600 ribu kali 3 berapa? Rp 1.8 juta," ucapnya.

"Padahal, saya berpikir untuk apa? Itu sebenarnya, harusnya diberikan kepada anak-anaknya. Coba pikirkan, menyekolahkan anak-anak itu berapa sih? Memberikan pendidikan yang baik itu berapa toh? Memberikan kesehatan yang baik itu berapa toh?," lanjutnya.

Megawati mengajak ibu-ibu untuk berpikir agar mereka menghidupi anak-anak. Selain itu, hal tersebut juga bisa dilakukan agar anak tidak stunting.

"Lalu anak kalian pada stunting, tahu stunting itu apa? Tidak ada pertumbuhan tulangnya dan paling menyedihkan itu apa? IQ-nya rendah, lalu negara Republik Indonesia yang kita cintai ini generasinya apakah akan begitu semua? Pikir ibu-ibu yang saya cintai," tuturnya.

Megawati kemudian memberikan hitung-hitungan dana yang bisa digunakan tersebut. Dia mengajak ibu-ibu untuk lebih berpikir dengan bijak terkait dana untuk membel seragam majelis.

"Saya sudah hitung, saya orangnya rasional. Saya suruh ibu-ibu saya, coba kamu bikin makanan yang bergizi pakai dokter gizi loh. Saya kasih satu hari Rp 100 ribu untuk 5 orang, kamu bisa bikin apa saja? Ibu-ibu sendiri, masak masak-masak, Bu bisa berkurang Bu, bisa sampai Rp 600 ribu saja," imbuhnya.

"Wah kalau ini diberikan kepada anak-anak ibu-ibu ketika mau melahirkan itu diberi makanan yang baik, coba toh pikirkan, pikirkanlah sampai saat ini stunting itu belum hilang loh Bapak, Bapak," sambungnya.

Simak juga 'Megawati: Jangan Kesemsem Milih Orang Hanya Dikasih Bansos':






(rdh/isa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork