Juru Bicara Timnas AMIN, Bestari Barus, berharap debat kelima Pilpres 2024 malam ini berlangsung kencang dan keras. Dia harap calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, juga keras dalam debat kali ini.
"Saya ingin sampaikan begini, debat ini harus kencang dan keras, kenapa? Kita berhadapan dengan maling-maling dari luar negeri sana, kalau presiden kita lembek-lembek cuma ngelapor doang kepada para pendukungnya, in yang kacau kita nanti, buktikan hari ini bisa lolos dari jebakan atau apapun," kata Bestari dalam acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024 yang disiarkan detikcom, Minggu (4/2/2024).
Bestari lalu dicecar siapa yang dirinya maksud harus kencang dan keras. Dia lantas menjawab sosok capres yang diberi nilai 11 dalam debat sebelumnya.
"Iya kalau nggak mana tahu Bang Qodari diberikan nilai 11, harus lah menjadi figur yang paling kuat dalam diplomasi, ini yang wajib, masa presiden kita lemah? Terus nanti asal presiden kita dicolek sama Presiden Timor Leste, abang yang teriak-teriak, ya jangan begitu lah," ucapnya.
Bestari lantas meminta agar pihak 02 meminta Prabowo untuk keras dalam debat. Sehingga, kata dia, nantinya presiden yang terpilih betul-betul yang terbaik.
"Jangan sampai kemudian diplomasi luar negeri kita jadi lemah karena apa? Karena debat-debatnya bersama orang-orang lemah, tolong sampaikan ke Pak Prabowo ini masih ada waktu sekarang telepon 'kencang pak', baru kita enak lihatnya, jadi yang mana pun nanti pastilah yang terbaik," ujarnya.
Merespons itu, Ketum Gerakan Sekali Putaran M Qodari membela Prabowo. Dia menegaskan Prabowo justru sosok yang berani dan tangguh membela bangsa dan negara.
"Kalau Pak Prabowo itu soal keberanian dan keteguhan itu nggak perlu diragukan lagi, saya kira di antara calon presiden, yang jelas-jelas membela bangsa dan negara dan partiotisme tidak diragukan lagi, adalah pasti Pak Prabowo, karena beliau sebagai latar belakang militer, sudah berhadapan dengan teroris, berhadapan dengan kelompok-kelompok insurgensi," tegasnya.
Bestari lantas menepis Qodari. Menurutnya setiap pribadi memainkan peran masing-masing membela Indonesia.
"Setiap warga negara Indonesia memainkan perannya masing-masing dalam membela Tanah Air," ujar dia.
Qodari lalu berceletuk Prabowo menyongsong peluru demi Indonesia. Bestari menjawab Anies juga ditabok karena membela bangsa.
"Jangankan kata-kata, peluru pun beliau songsong," sanggah Qodari.
"Eh jangan begitu pak, bahkan Anies kampanye ditabok saja udah pernah ini karena membela bangsa," jawab Bestari.
Qodari lalu mempertanyakan yang mana yang lebih berbahaya antara peluru dan tabokan. Bestari menjawab dengan menegaskan tabokan itu baru permulaan.
"Lebih bahaya peluru atau tabok bang?" sanggah Qodari lagi.
"Itu baru awalannya, sedang kita cari siapa yang melakukan itu," jawab Bestari.
(maa/imk)