TPN Singgung Jokowi Promosikan PSI: Presiden Lain Tak Pernah Lakukan

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 17 Jan 2024 16:51 WIB
Todung Mulya Lubis (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyinggung soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut mempromosikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Todung, presiden Indonesia sebelum Jokowi tak pernah melakukan itu.

Hal itu diungkapkan Todung dalam jumpa pers di Media Center TPN Ganjar Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024). Todung mulanya ditanya mengenai adanya baliho yang menampilkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dengan atribut lengkap dengan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Merespons itu, Todung juga menyinggung soal wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dimuat di baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tak hanya itu, dia juga mengungkit kala Jokowi meminta PSI untuk optimistis di Pemilu 2024.

"Kita melihat banyak iklan-iklan di luar, di media TV, bukan setingkat wali kota, presiden sendiri tampil dalam baliho PSI misalnya. Presiden sendiri bicara di TV, mempromosikan PSI dan PSI itu akan menang," ungkap Todung.

Todung menyatakan baru kali pertama menyaksikan hal demikian. Dia menuturkan, para presiden sebelumnya, tak pernah melakukan seperti apa yang dilakukan Jokowi.

"Buat saya ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Saya tidak melihat presiden SBY melakukan yang sama, saya tidak melihat presiden Megawati melakukan hal yang sama. Saya tidak melihat yang lain melakukan ini," ucapnya.

Menurutnya, hal tersebut tak tepat secara politis. Dia menyebut hal itu telah mencederai proses Pemilu.

"Buat saya, ini adalah satu hal yang tidak pernah dibayangkan terjadi dalam Pilpres. Seharusnya kan presiden berada di atas semuanya dan kalau saya bilang ini sesuatu yang politically incorrect. Jadi kalau kita mau bicara mengenai kampanye harus politically correct kalau politically incorrect seperti ini ya sudah mencederai," ucapnya.

"Kalau dalam indeks demokrasi dunia, freedom house dan majalah ekonomi kita disebut demokrasi yang cacat. Ini lah akibatnya kita tidak bisa menjaga demokrasi, menjaga marwah pemilu," pungkas Todung.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan pidato di HUT ke-8 PSI di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023). Jokowi mengutarakan harapannya agar PSI bisa melenggang ke Senayan.

Mulanya, Jokowi bicara mengenai strategi besarnya untuk hilirisasi nikel hingga bauksit. Dia meminta PSI untuk mengawal agar strategi tersebut konsisten dilakukan. Karena itu, Jokowi meminta PSI untuk lolos ke Senayan di Pemilu 2024 nanti.

"Kita harus konsisten, karena ini sampai kira-kira tahun 2027-2028. Saya mengharap PSI mengawal ini. Oleh sebab itu PSI harus bisa masuk Senayan," kata Jokowi.

Jokowi meminta PSI optimistis bisa melenggang ke Senayan. Dia melarang para kader PSI untuk pesimistis.

"Jangan berpikiran sini, saya setuju tadi sis Grace menyampaikan optimis. Saya nggak pernah itu dalam berbicara apapun pesimis, ndak. Saat kita menghadapi pandemi saya gagap dan bingung ya tapi pada satu titik saya bisa tenang dan jernih kembali," tuturnya.

"Sekali lagi. Semuanya harus optimis bahwa PSI bisa masuk Senayan di tahun 2024. PSI, menang, pasti menang!" imbuh Jokowi.




(ond/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork