Hasto: Jokowi Sebut Data Berapa Lahan Prabowo Itu Edukasi Rakyat

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 08 Jan 2024 18:48 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti debat ketiga Pilpres 2024 tidak mengedukasi. Menanggapi itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas mengungkit data yang disebutkan Jokowi ketika berhadapan dengan Prabowo Subianto saat debat Pilpres 2019 dapat mengedukasi rakyat.

"Jadi pada debat yang lalu Pak Jokowi ketika berhadapan dengan Pak Prabowo menyebutkan data-data berapa lahan yang dimiliki oleh Pak Prabowo, tentang kepemilikan lahan di mana Pak Prabowo menguasai beratus-ratus hektar itu mengedukasi rakyat," kata Hasto dalam konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Hasto Kemudian menyinggung kesimpulan yang mengungkapkan debat Pilpres 2024 mengalami peningkatan kualitas dibandingkan sebelumnya. Hal itu, kata dia, terlihat dari puas atau tidak publik saat melihat penampilan capres di debat.

"Dari media, baik sosial media dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti," ujarnya.

"Tapi kami juga sependapat bahwa ke depan debat harus ditingkatkan kualitasnya sebagaimana Bapak Presiden sampaikan," sambungnya.

Dia juga berharap KPU selaku penyelenggara pemilu dapat menangkap pernyataan Jokowi. Hal itu, kata dia, agar pelaksanaan Pemilu ke depan lebih baik lagi.

"Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi ini dan penajaman gagasan juga bisa ditingkatkan sebaik-baiknya," tuturnya.

"Kami harapkan betul-betul dapat diwujudkan nanti fungsi edukasi itu dapat dilakukan sehingga nggak ada lagi itu pertanyaan-pertanyaan singkatan-singkatan karena rakyat yang menjadi orientasi dari debat itu," imbuh dia.

Jokowi sebelumnya menilai debat ketiga Pilpres 2024 kemarin hanya terlihat adanya saling serang antarcapres. Jokowi tak masalah adanya saling serang tersebut, asalkan menyangkut visi dan kebijakan.

"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).

Jokowi mengatakan serangan bukan untuk saling menjatuhkan secara personal. Dia menilai debat seperti itu tidak mengedukasi.

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," ujarnya.




(amw/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork