Kukuhkan Saksi-Kader TPS di Purbalingga, Bamsoet Ajak Jaga Pemilu Damai

Aafi Syaddad - detikNews
Jumat, 08 Des 2023 21:16 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan banyaknya elemen masyarakat yang menyuarakan pentingnya mewujudkan pemilu damai jelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, hal itu menyiratkan ada kekhawatiran Pemilu 2024 menyimpan potensi konflik.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menyebut setiap elemen bangsa memiliki tanggung jawab yang sama, untuk menjaga iklim yang sejuk dan kondusif. Baik menjelang, saat pemilihan, maupun pasca penghitungan suara.

"Bercermin dari pengalaman penyelenggaraan Pemilu sebelumnya, kita tidak ingin Pemilu menyisakan residu persoalan, dan meninggalkan trauma dan bekas luka yang membutuhkan waktu lama untuk memulihkannya," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (8/12/2023).

Hal itu ia sampaikan usai melakukan pengukuhan Saksi dan Kader Tempat Pemungutan Suara (TPS) Tim Bambang Soesatyo, di Empat Kecamatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (8/12/23).

Dalam safari politik jelang pemilu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengukuhkan ribuan saksi dan kader TPS di empat kecamatan di Purbalingga, antara lain Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karangjambu, Kecamatan Kalimanah dan Kecamatan Padamara.

Lebih lanjut, Ketua DPR RI ke-20 ini mengatakan bercermin pada beberapa catatan hasil survei, kekhawatiran munculnya residu persoalan di masyarakat memiliki landasan argumentasi yang rasional.

Dia menyebut seperti survei Litbang Kompas pada periode 19-21 Juni 2023, yang mencatat bahwa mayoritas responden atau 56 persen merasa khawatir terjadinya keterbelahan dan polarisasi rakyat pada Pemilu 2024.

"Sebelumnya, jajak pendapat Kompas pada akhir Mei 2022 juga menunjukkan bahwa sekitar 70 persen responden merasa khawatir bahwa polarisasi rakyat yang terjadi pada Pemilu 2019, yang melahirkan dikotomi 'cebong' dan 'kampret', akan kembali terulang pada Pemilu 2024," kata Bamsoet.

Merujuk pada hasil survei Litbang Kompas, Bamsoet merasakan adanya kekhawatiran bahwa Pemilu 2024 berpotensi menyebabkan keterbelahan. Di samping itu, survei yang sama juga mengungkapkan sekitar 71,6 persen responden percaya masyarakat akan tetap bersatu.

Artinya, publik meyakini bahwa politik rekonsiliasi pasca Pemilu akan menjadi jalan keluar terbaik untuk menjaga ikatan soliditas kebangsaan kita.

Bamsoet pun menekankan setiap upaya untuk membangun iklim politik yang kondusif dan menyejukkan, harus didukung sepenuhnya. Tokoh masyarakat memiliki peran penting dan strategis untuk menangkal berbagai tantangan internal dalam kehidupan kebangsaan tersebut.

"Saya yakin tidak ada konflik yang tidak bisa diredam dan diselesaikan. Termasuk konflik yang disebabkan oleh kontestasi politik dalam Pemilu. Kuncinya, semua pihak harus mau bersikap dewasa, berfikiran terbuka, dan memiliki komitmen kuat untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, di atas kepentingan pribadi dan golongan," pungkasnya.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork