Dua anak di bawah umur berinisial DE (13) dan BF (13) di Tebet, Jakarta Selatan, kabur dari rumah karena menganggap orang tuanya diktator. Orang tua mereka sempat melaporkan anaknya yang hilang ke Polsek Tebet.
"Telah meninggalkan rumah 2 orang anak dari alamat rumah tinggal masing-masing tanpa izin orang tua atas nama DE dan BF," kata Kapolsek Tebet, Kompol Chitya Intania kepada wartawan, Sabtu (13/5/2023).
Chitya mengatakan kedua anak itu kabur sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (6/5) lalu. Dia mengatakan orang tua kedua anak itu khawatir lantaran usia DE dan BF masih di bawah umur.
"Kemudian Ibu Putri (ortu DE) dan Ibu Yayat (tante/wali BF) melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tebet dengan laporan bantuan alamat karena anaknya pergi dari rumah tanpa izin atau pemberitahuan kepada ibu maupun wali dari anak dan ini sangat mengkhawatirkan karena anak masih di bawah umur," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya langsung mencari keberadaan DE dan BF usai mendapat laporan tersebut. Namun sinyal ponsel DE dan BF tak terdeteksi.
"Langsung mencari informasi ke teman-teman maupun tempat yang biasa didatangi oleh DE dan BF serta mengecek sinyal dari HP namun sinyal HP tidak terdeteksi," ujarnya.
Dia menuturkan DE dan BF kabur menggunakan uang tabungannya sendiri. DE dan BF ditemukan di Kebumen, Jawa Tengah.
"Satu hari kemudian paman dari DE menginfokan kepada ibu Putri (orang tua DE) bahwa DE dan BF berada di Kebumen, Jawa Tengah, selanjutnya keluarga menjemput DE dan BF untuk kembali ke rumah masing-masing sampai Jakarta hari Kamis, 10 Mei 2023, pukul 20.00 WIB," tuturnya.
Setelah DE dan BF kembali ke rumah, Chitya mengatakan pihaknya langsung mendatangi rumah kedua anak tersebut. Dia mengimbau agar DE dan BF tak mengulangi perbuatan tersebut.
"Agar anak-anak tidak lagi mengulangi perbuatannya yaitu meninggalkan rumah tanpa izin orang tua mengingat mereka masih di bawah umur, untuk keduanya tetap semangat menjalani kegiatan sehari-hari yaitu bersekolah dan bersosialisasi yang baik di lingkungan, apabila ada permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi," ujarnya.
DE dan BF mengaku nekat kabur lantaran menilai orang tuanya bersikap diktator. Chitya pun meminta orang tua kedua anak tersebut agar rajin menjalin komunikasi untuk memahami perasaan dan keinginan dua anak tersebut.
"(Kabur) ke Kebumen kampung ibunya, dia ke rumah pamannya, uang ambil tabungan sendiri, menurut si anak terlalu diktator," kata Chitya.
"Kepada orang tua/wali dari harus selalu cermat dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anak remaja saat ini dan biasakan untuk melakukan komunikasi terbuka kepada anak sehingga anak tidak canggung untuk berterus terang tentang apa yang dirasakannya, anak tidak merasa bahwa orang tuanya terlalu mengekang yang ingin dilakukan anak, berikan kepercayaan yang terukur," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan DE dan BF telah meminta maaf atas perbuatannya. Dia menuturkan DE dan BF juga berjanji tak akan kabur lagi dari rumah.
"Kemudian anak- anak meminta maaf kepada orang tua/walinya atas perbuatan mereka dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi," ucapnya.
Simak juga 'Waspada! Komplotan Pencuri Tas di Restoran Jaksel Terekam CCTV':
(taa/taa)