Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum diadu domba oleh para loyalis. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Bona Simanjuntak, menepis tudingan adu domba yang disematkan ke partainya.
"Cukup aneh kalau sekarang dibilang mengadu domba, lagian juga kita tahu lah bahwa Demokrat bukan 'domba' yang mudah diadu," kata Bona dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).
Bona mengatakan Anas justru menjadi korban kriminalisasi. Ia pun menyebut mungkin saja Herman Khaeron mengetahui alasan Anas Urbaningrum dijatuhkan hingga berakhir di tahanan.
"Sebagai seorang sahabat mungkin Mas Khaeron sudah tahu motif apa yang menyebabkan seorang Anas Urbaningrum yang sedang memimpin partai berkuasa saat itu harus di jatuhkan dengan cara seperti itu," tutur Bona.
"Tetapi sekarang beliau bangkit bersama kendaraan barunya yakni Partai Kebangkitan Nusantara yang dirancang bersama Gede Pasek Suardika yang sekaligus menjadi ketua umumnya," sambungnya.
Untuk diketahui, ramai saling balas antara Demokrat dan loyalis Anas Urbaningrum saat dia bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung. Kepala BPOPKK Demokrat Herman Khaeron menyebut Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapapun, termasuk dengan Anas.
"Pak SBY berkunjung ke mana pun terbuka kepada rakyat, selalu disambut dengan baik, banyak yang minta foto bersama. Jadi Pak SBY terbuka kepada siapapun," kata Herman kepada wartawan, Minggu (16/4).
Herman menilai Anas hanyalah korban adu domba dari para loyalisnya, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Moeldoko. "Lihat saja statement yang dibangun, statementnya kan dibangun oleh dua kubu itu (PKN dan Moeldoko) dan saya katakan justru yang jadi korban saat ini Mas Anas," ujarnya.
Herman menganggap Anas sebagai sahabatnya. Dia mewanti-wanti Anas menjadi korban bully dari para loyalisnya.
"Mas Anas sahabat saya dan kasihan kalau akhirnya jadi korban bully banyak pihak akibat dari korban adu domba dua pihak ini (PKN dan Moeldoko)," kata dia.
Menurut Herman, kembali munculnya Anas di perbincangan kancah politik tak semestinya digesekan dengan kubu politik yang menurutnya tak bertanggung jawab.
"Saya setuju kalau Mas Anas mengatakan bahwa politiknya adalah politik kebaikan, bukan politik permusuhan, itu bagus. Jangan digesek-gesek oleh kubu-kubu yang tidak bertanggung jawab," kata dia.
Simak juga 'Demokrat Beri Pesan ke Anas Urbaningrum yang Bebas dari Lapas Sukamiskin':
(dwr/maa)