Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP, Anies Baswedan, mengatakan politik identitas tak terhindarkan pada saat Pemilu. Merespons ucapan Anies, anggota Bawaslu RI Totok Hariyono mengatakan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) memang cara paling mudah meraup suara.
"Menggunakan isu SARA itu paling gampang, murah, dan mudah untuk meraup (suara). Karena apa? Melahirkan sentimen kelompok, paling gampang," kata Totok di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023).
Totok menuturkan orang yang menempuh politik identitas, kenegarawanannya diragukan. Dia pun mempersilakan rakyat untuk menilai.
"Tapi kalau itu dilakukan, kualitas kenegarawanannya juga kita ragukan. Biarkan rakyat yang menilai," ujarnya.
Menurut Totok, identitas merupakan pemberian Tuhan yang tidak bisa ditolak. Dia tetap mengimbau agar tidak menggunakan identitas untuk mencari perbedaan.
"Jadi perbedaan itu diarahkan untuk berbuat kebaikan, bukan untuk mencari perbedaan. Jangan menggunakan hal-hal yang berbau agama untuk memantik perbedaan, karena kita itu ideologi Indonesia itu tinggi. Makanya kita redam," ungkap dia.
Lebih lanjut, Totok mengatakan calon pemimpin yang baik akan dapat memperhitungkan tindakan-tindakan yang dilakukannya. Sehingga, menurut dia, masyarakat dapat menilai tindakan yang dilakukan oleh calon pemimpin mereka.
"Calon negarawan ingat, peserta pemilu calon negarawan mana yang baik mana yang buruk, dia bisa mem-forcast, memperhitungkan, 'Oh kalau saya gunakan ini, nanti akan memancing ya, polarisasi'," terang Totok.
"Itulah kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dari calon kepala negara. Dan rakyat akan menilai apakah calon pemimpin, calon negarawan ini menggunakan cara-cara yang baik atau tidak," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(amw/aud)