PDIP Nilai Sudah Saatnya Jokowi Evaluasi Kabinet Lewat Reshuffle

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 16 Jan 2023 22:30 WIB
Foto: Politikus PDIP Deddy Sitorus (dok. screenshot)
Jakarta -

Politikus PDIP Deddy Sitorus menilai sudah saatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kerja kabinetnya. Menurutnya, evaluasi dapat dilakukan dengan reshuffle.

Deddy awalnya berbicara mengenai setiap partai politik memiliki perbedaan. Hal itu disampaikan dalam diskusi Adu Perspektif kolaborasi detikcom dengan Total Politik bertema 'Koalisi Partai: Makin Erat atau bubar', Senin (16/1/2023).

"Kita juga harus terbiasa namanya partai-partai politik itu saling berbeda, lalu koalisi bisa berbeda, kadang presiden dengan partai politik juga bisa berbeda. Karena kalau sama semua saya kira hanya di negara komunis yang terjadi," kata Deddy.

Deddy lantas menyinggung soal perbedaan cara pandang NasDem dengan PDIP. Dia menyebut bahwa NasDem tidak mempersoalkan calon presiden dari luar partai.

"Jadi kita juga harus membiasakan bahwa ada cara pandang yang berbeda, ada software yang berbeda. Software NasDem misalnya mereka tidak persoalkan, calonnya mau dari luar atau tidak, sementara di PDI Perjuangan itu berbeda," tutur dia.

"Kita namanya partai politik, tugas undang-undang dan filosofi berdiri partai politik adalah rekrutmen kepemimpinan, misalnya. Nah ini kan semua dialektika demokrasi yang tidak bisa kita bilang mana yang benar, mana yang salah," imbuh dia.

Menurut Deddy, semua pihak harus membiasakan diri dengan perbedaan. Deddy lantas menyampaikan pandangan PDIP, bahwa sudah saatnya Jokowi mengevaluasi kerja kabinetnya lewat reshuffle.

"Jadi kita juga harus membiasakan diri dengan perbedaan-perbedaan, termasuk kalau PDI Perjuangan menganggap sudah saatnya Presiden menilai ulang kabinetnya dengan reshuffle," katanya.

"Saya kita itu bagian dari pendewasaan politik kita supaya kita ini jangan menjadi bangsa yang munafik, seolah-olah tidak ada persoalan semua dikubur di belakang yang terjadi adalah bisik-bisik di belakang yang kemudian terjadi persekongkolan, terjadi manuver yang merugikan," sambungnya.

Deddy juga menyinggung soal PDIP yang berbicara di media mengenai usulan reshuffle menteri dari NasDem. Dia meminta usulan PIDP terkait reshuffle itu harus dilihat dari perspektif yang lebih besar.

"Ini kan kita sudah memulai suatu budaya yang baik, kita terbuka, 'Ada beda nih gua sama NasDem, gua dorong sama presiden'. Kalau kita mau melakukan, misalnya punya kepentingan dengan reshuffle, ya kita nggak akan ribut di media dong, kita bujuk kader kita dong yang jadi presiden," tuturnya.

"Di sinilah saya kira kita melihat satu persoalan itu tidak selalu harus dengan satu kacamata, kita juga harus melihat dengan perspektif yang lebih luas," pungkas Deddy.




(lir/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork