Sistem ICR Belum Teruji, Akurasi Dipertanyakan

Tabulasi Elektronik Pemilu (1)

Sistem ICR Belum Teruji, Akurasi Dipertanyakan

- detikNews
Senin, 06 Apr 2009 13:29 WIB
Jakarta - Tabulasi elektronik pemilu yang menggunakan sistem Intellegent Charracter Recognition (ICR) diragukan. Sebab ICR belum teruji penggunaannya dan akurasinya dipertanyakan.

β€œICR ini belum proven. Pernah digunakan oleh Depdiknas untuk pendataan pada 2007-2008, tapi gagal. Padahal anggarannya puluhan miliar. Akhirnya tetap pakai manual,” ujar praktisi TI dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir Dedy Syafwan MT di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2009).

Seperti diketahui, tabulasi elektronik Pemilu 2009 menggunakan sistem ICR. Dengan sistem ini, formulir C1 IT, yakni hasil rekap perolehan suara di TPS yang dibuat khusus dan ditulis tangan, akan dikirim ke kelurahan dan diteruskan ke KPUD Kabupaten/Kota untuk discan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil scanning yang berbentuk image ini kemudian ditafisirkan ke dalam bentuk angka dan huruf lewat ICR. Hasilnya lantas dikirim ke KPU pusat untuk diproses dan ditayangkan di website khusus sebagai hasil perolehan suara per TPS.

Namun, menurut Dedy, kerawanan sistem ini terletak pada ICR itu sendiri. Akurasi pemindahan dari gambar ke angka dan huruf belum teruji. Angka 7 di gambar bisa
teridentifikasi sebagai angka 1, angka 6 bisa jadi 0, dan sebagainya.

Demikian juga huruf dari a hingga z, bisa berubah dari aslinya karena form C1 TI ditulis tangan.

β€œIni masalah tulisan tangan dari petugas di KPUD kabupaten/kota yang beragam,” ucap Dedy.

Mengingat adanya potensi kesalahan ini, kata Dedy, perlu proses validasi dan verifikasi atas hasil ICR untuk memastikan kebenaran datanya. Jika tidak, sangat mungkin hasil ICR berbeda dengan data yang tertulis di formulirnya.

Apalagi jumlah formulirnya mencapai ribuan mengingat jumlah TPS per kabupaten/kota bisa lebih dari 1.000, dan tiap TPS menyetor 8 lembar formulir.
(sho/yid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads