Bencana melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang menelan korban jiwa hingga 1.000 lebih menjadi perhatian publik. Di tengah kondisi tersebut, Polda Riau tidak tinggal diam, memberikan dukungan penuh sebagai wujud solidaritas tanpa batas.
Langkah ini diambil menyusul serangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatera dalam beberapa pekan terakhir, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa.
Tiga hari pasca-banjir bandang, tepatnya Minggu (30/11), Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengirimkan pasukannya untuk diperbantukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Selain bertetangga, Irjen Herry Heryawan mengatakan di tengah kondisi bencana yang parah itu, bantuan kemanusiaan tidak mengenal batas yuridiksi.
"Dalam situasi seperti saat ini, kita harus menolong saudara-saudara kita tanpa mengenal batasan yuridiksi," kata Irjen Pol Herry Heryawan saat melepas pasukannya.
Kapolda menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk empati dan solidaritas Polri terhadap penderitaan masyarakat di wilayah tetangga.
"Polri bukan hanya penegak hukum, tapi juga pelayan masyarakat yang harus hadir saat warga tertimpa musibah. Bencana yang melanda Aceh, Sumbar, dan Sumut adalah duka kita bersama. Oleh karena itu, jajaran Polda Riau tergerak untuk sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di sana," ujar Irjen Herry.
Polda Riau memulai misi kemanusiaan tersebut sejak 30 September-12 Desember 2025. Bukan hanya mengirimkan personel, Polda Riau juga mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan mi instan yang tak terhitung jumlahnya.
Kebutuhan logistik lainnya, seperti selimut, tenda pengungsian, pakaian layak pakai, hingga obat-obatan melengkapi bantuan dari Polda Riau. Dalam upaya proses evakuasi dan pemulihan wilayah, Polda Riau mengirimkan 7 alat berat, lengkap dengan 3 ribu lebih peralatan seperti angkong, cangkul, dan sekop.
(mea/dhn)