Solidaritas Tanpa Batas, Full Support Polda Riau di Misi Kemanusiaan Sumatera

Solidaritas Tanpa Batas, Full Support Polda Riau di Misi Kemanusiaan Sumatera

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 16 Des 2025 14:39 WIB
Solidaritas Tanpa Batas, Full Support Polda Riau di Misi Kemanusiaan Sumatera
Personel Sabhara dan Brimob Polda Riau membersihkan lumpur di rumah warga. (Foto: Mei Amelia/detikcom)
Pekanbaru -

Bencana melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang menelan korban jiwa hingga 1.000 lebih menjadi perhatian publik. Di tengah kondisi tersebut, Polda Riau tidak tinggal diam, memberikan dukungan penuh sebagai wujud solidaritas tanpa batas.

Langkah ini diambil menyusul serangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatera dalam beberapa pekan terakhir, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa.

Tiga hari pasca-banjir bandang, tepatnya Minggu (30/11), Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengirimkan pasukannya untuk diperbantukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Selain bertetangga, Irjen Herry Heryawan mengatakan di tengah kondisi bencana yang parah itu, bantuan kemanusiaan tidak mengenal batas yuridiksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam situasi seperti saat ini, kita harus menolong saudara-saudara kita tanpa mengenal batasan yuridiksi," kata Irjen Pol Herry Heryawan saat melepas pasukannya.

ADVERTISEMENT

Tim gabungan Polda Sumbar dan Polda Riau bersihkan sisa bencana di Agam, Sumbar (Mei Amelia/detikcom)Tim gabungan Polda Sumbar dan Polda Riau bersihkan sisa bencana di Agam, Sumbar. Foto: Mei Amelia/detikcom

Kapolda menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk empati dan solidaritas Polri terhadap penderitaan masyarakat di wilayah tetangga.

"Polri bukan hanya penegak hukum, tapi juga pelayan masyarakat yang harus hadir saat warga tertimpa musibah. Bencana yang melanda Aceh, Sumbar, dan Sumut adalah duka kita bersama. Oleh karena itu, jajaran Polda Riau tergerak untuk sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di sana," ujar Irjen Herry.

Polda Riau memulai misi kemanusiaan tersebut sejak 30 September-12 Desember 2025. Bukan hanya mengirimkan personel, Polda Riau juga mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan mi instan yang tak terhitung jumlahnya.

Kebutuhan logistik lainnya, seperti selimut, tenda pengungsian, pakaian layak pakai, hingga obat-obatan melengkapi bantuan dari Polda Riau. Dalam upaya proses evakuasi dan pemulihan wilayah, Polda Riau mengirimkan 7 alat berat, lengkap dengan 3 ribu lebih peralatan seperti angkong, cangkul, dan sekop.

Di Sumatera Barat, bantuan difokuskan pada pemulihan pascabencana banjir bandang (galodo) yang melanda wilayah Kabupaten Agam dan sekitarnya. Sementara itu, untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, bantuan diarahkan ke titik-titik pengungsian akibat banjir luapan yang memutus akses logistik warga.

Selain bantuan fisik, Polda Riau sebelumnya juga telah mengerahkan personel Bawah Kendali Operasi (BKO) untuk membantu proses evakuasi dan pendampingan psikologis (trauma healing) bagi anak-anak dan lansia di lokasi pengungsian.

Apresiasi dari Masyarakat

Langkah cepat dan responsif Polda Riau ini mendapat apresiasi luas. Tokoh masyarakat di wilayah terdampak mengakui bahwa kehadiran logistik dan personel kepolisian sangat membantu mempercepat masa tanggap darurat.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Polda Riau. Di tengah keterbatasan akses komunikasi dan logistik, bantuan ini menjadi sangat berarti bagi warga kami yang sedang bertahan di tenda pengungsian," ungkap salah seorang tokoh adat di lokasi bencana.

Salah satu rumah warga di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar, nyaris terbenam lumpur pasca banjir bandang dan longsor, Minggu (30/11/2025).Salah satu rumah warga di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar, nyaris terbenam lumpur pasca banjir bandang dan longsor, Minggu (30/11/2025). Foto: dok. Istimewa


Misi Trauma Healing

Selama 14 hari dalam menjalankan misi kemanusiaan ini, Polda Riau juga memberikan trauma healing kepada korban bencanadi Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lewat permainan, lagu, hingga lomba, tim trauma healing mengembalikan keceriaan kaum rentan, anak-anak dan ibu-ibu pasca-bencana galodo.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 30 konselor dari Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Riau dan Himpunan Psikologi (HIPSI) Riau, yang dipimpin oleh Kepala SPN Polda Riau sekaligus Koordinator Tim Trauma Healing, Kombes Indra Duaman.

Kombes Indra menyampaikan misi ini bertujuan menstabilkan kondisi emosional korban, menumbuhkan kembali rasa aman, serta menyediakan ruang ekspresi bagi anak-anak hingga lansia yang terdampak musibah.

"Kami berharap, anak-anak di Kabupaten Agam, khususnya di Nagari Salareh Aia, Palembayan ini bisa pulih kembali secara mental dan tidak terus-terusan dihantui trauma," kata Kombes Indra.

Layar monitor 42 inchi yang dibawa oleh Polda Riau juga memberikan energi positif bagi anak-anak. Mereka mengharapkan dijemput untuk bisa menonton film kartun kembali, karena jaringan internet yang masih belum stabil.

Buka Akses Terisolasi


Sepekan lebih pascabencana, warga di Jorong Tamtaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, hidup terisolasi. Satu-satunya akses jalan antardesa terputus karena adanya longsor di 11 titik.

Tak hanya menutup akses jalan, longsoran juga mematikan aktivitas masyarakat. Warga tak bisa mencari suplai kebutuhan sehari-hari karena terputusnya jalan menuju Bukittinggi dan Padang.

Jaringan internet yang terputus membuat warga yang tinggal di balik perbukitan seakan menutup jendela dunia. Selama sepekan ini warga yang terisolir hidup tanpa aliran listrik.

Polda Sumbar dan Riau kini membangun jembatan darurat yang menghubungkan antardesa di Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumbar. (Mei Amelia/detikcom)Foto: Polda Sumbar dan Riau kini membangun jembatan darurat yang menghubungkan antardesa di Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumbar. (Mei Amelia/detikcom)

Mengatasi persoalan tersebut, Satuan Brimob Polda Riau, Jambi, dan Sumatera Barat menurunkan alat berat. Fokus utama petugas adalah membuka akses jalan bagi warga yang terisolir.

"Sampai dengan hari ini sudah ada 11 titik yang sudah bisa dilalui oleh sepeda motor," kata Dansat Brimob Polda Riau Kombes I Ketut Gede Adi Wibawa, kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/12).

Polda Riau juga membantu menghubungkan komunikasi korban bencana dengan keluarganya yang sempat terputus karena sinyal internet terganggu. Starlink dari Polda Riau mengembalikan komunikasi warga.

Simak juga Video 'Purbaya Sisir Rp 60 T dari Program Nggak Jelas, Buat Daerah Pascabencana':

Halaman 2 dari 3
(mea/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads