Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau mengalami penurunan, hanya masih tersisa beberapa titik api di Kepulauan Meranti. Pagi ini, firespot (titik api) di Kepulauan Meranti berhasil dipadamkan.
Berdasarkan rilis dari Polres Kepulauan Meranti, terdapat 15 firepot yang berada di Jalan Poros Kundur-Tanjung Peranap, Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebing Tinggi Barat. Titik api tersebut muncul pada Minggu (27/7) dan berhasil dipadamkan pada Rabu (30/7) per pukul 08.30 WIB.
Saat ini proses pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Kepulauan Meranti, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat peduli api (MPA), serta pelaku usaha. Selain Satgas Darat, pemadaman juga dibantu dengan menggunakan 2 heli water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres melalui Wakapolres Kompol Maitertika turun langsung dalam proses pemadaman api, didampingi Bhabinkamtibmas dan perangkat desa. Kompol Maitertika juga turun melakukan sosialisasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, serta melaporkan jika melihat titik api.
Upaya pemadaman tersebut melibatkan personel gabungan dari Polres Kepulauan Meranti sebanyak 45 personel, TNI sebanyak 3 personel, dari BPBD 15 personel, MPA Desa Tanjung Peranap sebanyak 8 orang, dan perwakilan dari PT ITA sebanyak 6 orang.
![]() |
Kompol Maitertika mengatakan proses pemadaman terkendala angin kencang dan keterbatasan sumber air. Sulitnya akses untuk menuju lokasi juga menjadi kendala personel Satgas Darat untuk melakukan pemadaman.
"Sulitnya akses jalan menuju lokasi (semak belukar), lahan yang terbakar merupakan tanah gambut yang kedalamannya lebih kurang 3 meter, cuaca panas terik yaitu 32Β°C menyebabkan sebaran api yang cepat," kata Maitertika, Kamis (31/7/2025).
"Keterbatasan jumlah selang air dan mesin air dibandingkan dengan lahan yang terbakar juga menjadi kendala," sambungnya.
Saat ini personel gabungan masih di lokasi untuk proses pendinginan. Di samping itu, Polres Kepulauan Meranti juga terus melakukan pemantauan hotspot secara berkala melalui aplikasi Dasboard Lancang Kuning (DLK) dan aplikasi SIPONGI.
Di sisi lain, Satuan Intelkam dan Satreskrim terus melakukan penyelidikan terkait dugaan pelaku pembakaran hutan dan lahan guna melakukan penegakan hukum dengan tegas.
Lihat Video 'Polda Sumsel Bakal Tindak Tegas Pelaku yang Sengaja Bakar Hutan':
(mei/dhn)