Kepolisian Daerah (Polda) Riau membuat sejumlah terobosan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Salah satunya program 'Jelajah Riau untuk Rakyat' atau Jalur yang akan menyentuh masyarakat di pesisir sungai.
"Program yang memiliki nilai-nilai pelayanan publik yang maksimal, yang merupakan masterpiece menjadi magnum opus keunggulan pelayanan kita kepada masyarakat yang kita beri nama 'Jalur' Jelajah Riau untuk Rakyat," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan saat meluncurkan Program Jalur di Pekanbaru, Rabu (25/6/2025).
Irjen Herry Heryawan menyampaikan program ini memiliki nilai onkologi epistemi, memiliki nilai histori yang tinggi di samping memiliki nilai budaya lokal. Jalur ini biasa dikenal dalam budaya lokal di Kuansing yakni Pacu Jalur.
"Juga mengenalkan bahwa kita, mengingatkan kita semua bahwa mulainya peradaban masyarakat Melayu ini dimulai dari Sungai. Maka ada pepatah menyampaikan apa tanda berbuat adat jika bisa menjaga selat, bisa juga menjaga sungai," katanya.
Program jalur ini diluncurkan di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, yang juga memiliki sejarah dimulainya peradaban Kota Pekanbaru pada tahun 1896. Di Kecamatan Senapen ini terdapat banyak jejak sejarah yang menjadi awal mula dibentuknya Kota Pekanbaru yang harus terus dijaga, terutama di sepanjang Sungai Siak.
"Maka itu untuk bisa mengaplikasikan bagaimana kita bisa melindungi tuah menjaga marwah pendiri kota kita, menjaga peradaban adalah dengan memunculkan nilai dan makna yang terkandung dalam program ini," katanya.
Irjen Herry Heryawan menyampaikan program 'Jalur' dengan leading sektor di Direktorat Polairud, Direktorat Samapta, dan Biddokes Polda Riau ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.
"Program ini juga sama, (tujuannya untuk) meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai yang jarang tersentuh oleh pemerintah, yang jarang tersentuh oleh kita semua," imbuhnya.
Sama halnya dengan Tim Raga (Rabu Anti Geng dan Anarkisme), program Jalur ini memiliki keutamaan dalam memelihara keamanan dan ketertiban dengan masyarakat (kamtibmas), yakni melaksanakan kegiatan patroli yang ditingkatkan di daerah pesisir sungai.
Bukan hanya itu saja, program Jalur yang merupakan kegiatan kolaboratif dengan pemerintah daerah (Pemda) dan stakeholder terkait ini akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat di sepanjang pesisir.
"Khusus program jalur, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan kolaboratif bersama pemerintah daerah bersama stakeholder terkait terutama di bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang sosial," katanya.
Program ini akan dijalankan oleh polres-polres jajaran Polda Riau, terutama yang memiliki jalur sungai. Kegiatan yang dilakukan, pertama adalah melakukan mapping assessment desa-desa yang mengalami kemiskinan ekstrem yang berkolaborasi dengan Pemda untuk meningkatkan capacity building masyarakat setempat.
"Di samping kita berikan bahaya peredaran narkoba, kita buat klinik kesehatan berjalan. Kita berikan sentuhan secara langsung, memberikan bantuan peningkatan UMKM agar masyarakat itu bisa berkembang lebih baik lagi," imbuhnya.
Polda Riau sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi enabler atau penjembatan masyarakat dengan pemerintah daerah (Pemda) akan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program ini.
"Maka itu nanti saya minta pada Dirpolair, Kabiddokes dan Dirsamapta, Dirbinmas untuk bersama-sama memaparkan kegiatan ini di Pemerintah Provinsi, bila perlu di depan Gubernur, di depan kepala dinasnya agar nanti tenaga kesehatan, tenaga pendidikan kemudian tenaga tenaga lainnya yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di situ seperti UMKM seperti kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat tersebut," jelasnya.
Program Jalur ini didukung dengan prasarana Kapal Patroli Cepat (KPC) Marhum Pekan, yang diresmikan baru-baru ini. Kapal Marhum Pekan akan berpatroli dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat di jalur pesisir.
"Itu adalah nilai yang paling utama kegiatan ini, karena kita mempunyai alat pendukung yaitu kapal, kita mempunyai alat komunikasi yang bagus kita gunakan itu sebagai tools kita untuk bisa bersama-sama menyentuh kepada masyarakat masyarakat yang tinggal di aliran sungai," tututnya.
Lihat juga Video: Menyusuri Hutan Lindung Siabu Riau yang Botak Akibat Perambahan
(mei/dhn)