Program 'Jalur' Pelayanan Polda Riau dan Nilai Sejarah Sungai Siak

Program 'Jalur' Pelayanan Polda Riau dan Nilai Sejarah Sungai Siak

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 26 Jun 2025 09:44 WIB
Polda Riau meluncurkan program Jalur untuk menyentuh masyarakat di pesisir sungai. Program ini diluncurkan Kapolda Irjen Herry Heryawan, pada Rabu (25/6/2025).
Foto: Polda Riau meluncurkan program 'Jalur' untuk menyentuh masyarakat di pesisir sungai. (dok. Polda Riau)
Pekanbaru -

Program 'Jalur' resmi diluncurkan oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, pada Rabu (25/6) kemarin. Program ini merupakan program masterpiece Polda Riau yang bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.

Irjen Herry Heryawan menyampaikan program ini memiliki nilai onkologi epistemi, serta memiliki nilai histori yang tinggi di samping memiliki nilai budaya lokal. Jalur ini biasa dikenal dalam budaya lokal di Kuansing yakni Pacu Jalur.

"Program Jalur ini memiliki nilai histori yang tinggi. Historinya adalah dimulainya peradaban Melayu itu dimulai dari sungai, terutama Sungai Siak," kata Herry Heryawan, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Jalur diluncurkan di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, yang juga memiliki sejarah dimulainya peradaban Kota Pekanbaru pada abad ke-18. Didirikan oleh Marhum Pekan, Rumah Singgah Tuan Kadi di Kecamatan Senapelan ini menyimpan jejak sejarah yang menjadi awal mula dibentuknya Kota Pekanbaru yang harus terus dijaga, terutama di sepanjang Sungai Siak.

"Maka itu untuk bisa mengaplikasikan bagaimana kita bisa melindungi tuah menjaga marwah pendiri kota kita, menjaga peradaban adalah dengan memunculkan nilai dan makna yang terkandung dalam program ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Namun, seiring perkembangan zaman, wilayah pesisir yang dulunya menjadi tonggak perekonomian kini mulai 'terpinggirkan'. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir sungai semakin termarjinalkan karena sulitnya akses.

"Sesuai data yang diberikan dari Bina Pemders, masih banyak daerah yang ada di pesisir sungai kampung desa itu mengalami kemiskinan ekstrem, kurang tersentuh pemerintah," imbuhnya.

Berangkat dari itulah Polda Riau menghadirkan program unggulan yang diberi nama Jalur. Polda Riau sebagai hub, dengan fasilitas transportasi yang dimiliki memberikan pelayanan kepada masyarakat di pesisir, di samping menjadi penjembatan antara masyarakat pesisir dengan Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya pemberian pelayanan tersebut.

Program ini memiliki tujuan yang mulia, yakni memberikan hak dasar kepada masyarakat di pesisir, seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan. Di samping itu, program Jalur juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan melakukan upaya kolaboratif dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten.

Polda Riau meluncurkan program 'Jalur' untuk menyentuh masyarakat di pesisir sungai. Program ini diluncurkan Kapolda Irjen Herry Heryawan, pada Rabu (25/6/2025).Polda Riau meluncurkan program 'Jalur' untuk menyentuh masyarakat di pesisir sungai. Program ini diluncurkan Kapolda Irjen Herry Heryawan, pada Rabu (25/6/2025)/Foto: dok. Polda Riau

"Kita membuat enable kepada masyarakat di situ. Di samping kita menyambungkan program pemerintah provinsi atau kabupaten, misalnya kurangnya tenaga kesehatan atau kurang tenaga pendidikan, kita koordinasikan dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan. Terkait kewirausahaan kita koordinasi dengan Kementerian UMMK atau dinas koperasi supaya mereka bisa membangun usaha mandiri," jelasnya.

Direktorat Polair bersama Direktorat Binmas, dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Riau yang menjadi leading sector Program Jalur ini diberdayakan untuk menyentuh masyarakat di pesisir. Di samping melakukan patroli sungai untuk pencegahan dan penindakan kejahatan di perairan, ada beberapa kegiatan utama dalam program ini, antara lain pelayanan kesehatan (klinik apung), pelayanan pendidikan melalui kapal baca atau perpustakaan apung, penyaluran bantuan sosial, dan masih banyak lagi.

Sejarah Sungai Siak

Sebagai informasi, terdapat 4 sungai besar yang menjadi urat nadi Provinsi Riau yakni Sungai Siak, Sungai Indragiri, Sungai Rokan, dan Sungai Kampar. Peradaban Melayu di Provinsi Riau sendiri dimulai dari sungai, salah satunya adalah Sungai Siak.

Dikutip dari berbagai sumber, pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura, Sungai Siak--nama lain Sungai Jantan--menjadi sarana transportasi utama untuk kegiatan perdagangan. Sungai Siak ini sekaligus menjadi saksi peradaban Kota Pekanbaru dan Kota Siak Sri Indrapura dimulai.

Pada abad ke-18, pesisir Sungai Siak di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru merupakan sebuah pekan (pasar) bagi para pedagang dari dataran tinggi Minangkabau. Di tepi Sungai Siak berdiri Rumah Singgah Tuan Kadi yang menjadi saksi sejarah berdirinya Kota Pekanbaru yang didirikan oleh Marhum Pekan.

Sungai Siak digunakan sebagai alat transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir di Selat Malaka. Sungai Siak dulunya memiliki kedalaman hingga 30 meter, namun akibat pendangkalan kini kedalamannya tinggal 18 meter.

Lihat juga Video Polda Riau Kenalkan Konsep Green Policing, Rocky Gerung: Sangat Bermanfaat

(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads