Kematian bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu), Riau menyorot perhatian. Beredar narasi viral menyebutkan bocah inisial K itu tewas setelah dipukul oleh kakak kelas hingga di-bully karena perbedaan agama dan suku.
Kasie Humas Polres Inhu Aiptu Misran mengatakan pihaknya memang telah menerima laporan dari orang tua korban beberapa waktu lalu. Saat ini Satreskrim Porles Inhu masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui penyebab kematian korban.
"Polres Indragiri Hulu saat ini tengah melakukan penyelidikan secara intensif terkait peristiwa yang melibatkan seorang pelajar yang ditemukan meninggal dunia," ujar Misran, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).
Misran menyampaikan penyidik telah menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bocah K. Penyidik juga memastikan akan mengusut kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang objektif dan transparan.
Lebih lanjut, untuk memastikan apa penyebab kematian korban, polisi melakukan proses autopsi. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.
"Untuk penyebab pasti kematiannya apa, kami masih menunggu hasil autopsi," ucapnya.
Dalam rangka mengumpulkan keterangan yang komprehensif, penyidik juga telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta para siswa yang diduga mengetahui atau memiliki informasi terkait kejadian tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengungkap fakta-fakta secara menyeluruh.
"Terkait beredarnya isu yang menyebutkan adanya dugaan perundungan (bullying) yang didasari unsur SARA, Polres Indragiri Hulu menegaskan bahwa hingga saat ini belum dapat dipastikan motif maupun penyebab kejadian tersebut, karena proses penyelidikan masih berlangsung," jelasnya.
Polisi meminta masyarakat tidak berspekulasi dan berasumsi terkait kematian korban ini. Pihak kepolisian memastikan akan mengusut kasus secara profesional.
Kami mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak menyebarkan spekulasi atau asumsi yang belum terbukti kebenarannya. Polres Indragiri Hulu berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara profesional, transparan, dan sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkasnya.
Lihat juga Video 14 Ribu Bayi Gaza Terancam Tewas dalam 2 Hari Jika Tak Ada Bantuan
(mei/dhn)