PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berupaya memberi dukungan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar naik kelas, bertumbuh, dan makin berkembang.
Sektor UMKM adalah bagian dari perekonomian nasional yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, UMKM punya peran cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Hal ini sangat beralasan karena UMKM ibarat peran tulang punggung perekonomian nasional, mengingat sebagian besar usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM dengan persentase 99%.
Angka tersebut merupakan data yang didapat dari laman Kementerian Koperasi dan UKM, di mana jumlah UMKM di Indonesia hingga 2021 telah mencapai 65 juta lebih, menyerap 97 persen tenaga kerja, menyumbang 60,3 persen Produk Domestik Bruto (PDB), dan berkontribusi sebesar 14,4 persen ekspor nasional.
Dari data itu, dapat dilihat bahwa serapan tenaga kerja UMKM Indonesia cukup besar. Jadi, wajar saja jika naik turunnya geliat UMKM akan berpengaruh terhadap perekonomian.
Hal ini sangat jelas terlihat tatkala pemerintah mengeluarkan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September 2022, di mana naiknya harga BBM ini telah melemahkan UMKM bahkan sampai ada yang berhenti beroperasi karena tak mampu bertahan.
Naiknya harga BBM berimbas pada kenaikan harga bahan baku hingga biaya produksi UMKM. Hal ini pun langsung berpengaruh pada turunnya daya beli masyarakat karena harus meminimalisir pengeluaran.
Kondisi ini pada akhirnya menjadi dilema bagi pelaku UMKM. Jika harga produk dinaikkan, ada kekhawatiran akan kehilangan pelanggan. Namun, jika harga tidak dinaikkan, tentu mempengaruhi jumlah pendapatan. Karena sudah pasti keuntungan yang didapat tidak akan sama lagi.
Oleh karena itu, UMKM perlu mendapat dukungan agar mampu survive di tengah kondisi ekonomi yang saat ini tidak stabil, terutama dengan kabar akan adanya ancaman resesi ekonomi.
Terkait hal ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengambil langkah nyata dengan memberi dukungan bagi UMKM melalui pemberdayaan umat lewat pengembangan UMKM.
BSI terus memberikan pendampingan, termasuk pemberian kredit bagi UMKM saat pandemi COVID-19 menghantam Indonesia.
Dukungan BSI dalam pemberdayaan UMKM ini tidak hanya sekadar memenuhi target bisnis tetapi komitmen memberdayakan jutaan umat lewat UMKM.
Fakta bahwa banyak masyarakat yang hidupnya bergantung dari bisnis UMKM, BSI berupaya untuk terus menjangkau luas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah ini. Terutama di tengah tantangan munculnya pelaku industri financial technology (fintech) dan maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal, yang menargetkan sektor UMKM.
Lantas, Apa yang Dilakukan BSI dalam Mendukung UMKM agar Naik Kelas dan Makin Berkembang?
1. Bantuan Pembiayaan
BSI beri dukungan UMKM melalui program pembiayaan, baik melalui program KUR, mikro non-subsidi, dan SME.
Selain itu, ada juga bantuan dana berupa BLT UMKM yang diberikan melalui program BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), dan Modal koperasi melalui LPDB
2. Transaksi Keuangan Syariah
BSI memfasilitasi UMKM bertumbuh dengan memudahkan pembukaan tabungan, giro, cash management system (CMS), QRIS, maupun EDS, untuk mendukung transaksi keuangan berdasarkan prinsip syariah.
3. Capacity Building UMKM
BSI memberikan dukungan berupa pelatihan dan pendampingan melalui UMKM center manajemen, baik di bidang manajemen keuangan, produksi, dan sebagainya.
4. Peningkatan Akses Pasar Go Digital
BSI bekerja sama dengan salah satu e-commerce untuk memberdayakan UMKM go digital, dengan cara membantu para pelaku UMKM dari berjualan secara offline untuk bisa berjualan online di platform e-commerce.
Terkait dengan penjualan secara online, masih banyak pelaku UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital untuk usahanya. Padahal potensi ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Dengan demikian salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah dengan melakukan transformasi usaha melalui pemanfaatan teknologi digital.
Namun, pemanfaatan teknologi digital ini tidak bisa dilakukan begitu saja, karena perlu diiringi dengan peningkatan kualitas produk dan kapasitas produksinya.
5. Penguatan Halal Value Chain
BSI membantu bagaimana caranya agar UMKM bisa berkiprah dalam halal value chain dengan berbagai pola pengembangan.
Selain ada juga pemberdayaan UMKM Center dan Portal UMKM, di mana strategi ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan, informasi dan konsultasi, display dan market place, co-working space, komunitas UMKM BSI, hingga campaign UMKM BSI.
Kemudian, BSI juga memiliki strategi lainnya dalam mendukung UMKM naik kelas, yakni berupa penguatan akses pasar, yang dilakukan melalui UMKM Expo, pelatihan go digital, kemitraan, hingga sinergi dengan Pemerintah.
Diharapkan berbagai fasilitas dan layanan di UMKM Center BSI ini bisa menjadi wadah bagi UMKM untuk bisa mendapatkan pelatihan, pembinaan, pembiayaan hingga membantu proses pemasaran produk.
Harapannya, pelaku UMKM yang memanfaatkan program tersebut bisa naik kelas dan meningkatkan skala usahanya.
6. Menghadirkan Aplikasi Salam Digital
Aplikasi Salam Digital berperan dalam mendorong pelaku usaha mikro dan masyarakat untuk dapat mengakses layanan pembiayaan dan transaksi perbankan syariah dengan lebih mudah dan cepat.
Salam Digital berisi informasi produk mikro meliputi KUR dan BSI Usaha Mikro (non KUR) serta formulir pengajuan pembiayaan mikro BSI yang terhubung dengan kantor cabang BSI di seluruh Indonesia.
Demikian bentuk dukungan yang dilakukan oleh BSI untuk membuat UMKM bisa naik kelas.
Rika Widiastuti Altair, Blogger
(prf/ega)