Kolom

BSI Mobile, Energi Baru Indonesia

Hening Nugroho - detikNews
Kamis, 29 Des 2022 19:05 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Ada istilah "Banking is no longer somewhere you go but something you do" yang artinya banking sudah ada dalam genggaman, ada di smartphone Anda. Dulu harus datang ke cabang, ketemu dengan customer service atau teller, sekarang bisa melakukan banking dari mana saja.

Hal ini tentu saja merupakan perubahan besar yang terjadi dalam dunia perbankan, di mana tren kebiasaan masyarakat yang konvensional berubah menuju ke arah dunia perbankan yang sepenuhnya digital. Lalu apa yang dimaksud dengan perbankan digital?

Menurut Forbes, perbankan digital adalah layanan perbankan yang menggabungkan perbankan elektronik (internet banking) dan perbankan bergerak (mobile banking). DS Innovate menjelaskan pula bahwa perbankan digital sebagai end to end produk dan layanan perbankan yang sepenuhnya digital.

Memahami sebuah pilihan tentunya layanan mobile banking saat ini menjadi pilihan utama bagi dunia perbankan karena memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan layanan e-banking lainnya. Mengingat mobile banking dapat digunakan di mana saja dan kapan saja dengan fitur yang beragam, mulai dari transaksi pembayaran, pembelian, transfer, hingga penarikan tunai tanpa kartu di mesin ATM. Dengan meningkatnya transaksi melalui mobile banking channel maka akan berdampak pada penurunan jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui ATM dan kantor cabang. Hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku dan kebiasaan nasabah yang mulai mengarah kepada transaksi e-banking melalui perangkat digital yang memberikan kemudahan bagi nasabah.

Dalam perubahan perilaku kini, nasabah melakukan transaksi keuangan yang tercatat dari data Bank Indonesia dengan nilai transaksi digital pada kuartal I dan II pada 2021 meningkat 39,39%, maka industri perbankan mau tidak mau harus terus memacu dan meningkatkan layanan digitalnya, tidak terkecuali bagi industri perbankan syariah, yang dimana baru-baru ini Bank Syariah Indonesia (BSI) menambahkan fitur biometric dalam layanan BSI Mobile yang memudahkan calon nasabah membuka rekening simpanan tanpa perlu ke kantor cabang. Fitur ini menjadi salah satu verifikator pembukaan rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil. Terobosan ini ditujukan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada calon nasabah BSI.

Selain itu, BSI Mobile juga memberikan kemudahan dalam berinvestasi emas lewat fitur e-Mas. Hanya dengan men-debit-kan dana yang ada di rekening BSI dan tentunya bebas biaya virtual account, walaupun pembelian dilakukan secara online, nasabah tidak perlu khawatir, pasalnya nasabah bisa mengecek riwayat transaksi ini melalui aplikasi e-Mas, dan emas yang telah dibeli juga bisa ditransferkan ke rekening nasabah yang lain sesama pengguna e-Mas BSI ini. Sementara untuk pemenuhan kebutuhan sosial keagamaan, BSI Mobile juga dilengkapi dengan fitur-fitur seperti zakat, infaq, sedekah, dll, yang juga melalui dukungan digitalisasi.

Data Bank Syariah Indonesia menunjukkan bahwa digitalisasi BSI mendorong lebih dari 96% nasabah beralih ke transaksi digital dimana BSI Mobile menjadi akses utama ke semua layanan yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan transaksi, yaitu sekitar 113%. Adapun pertumbuhan pengguna mencapai 126% dengan total lebih dari 3,4 juta pengguna per Desember 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah menyadari perubahan gaya hidup masyarakat, serta mampu beradaptasi dengan digitalisasi sehingga memberikan kepercayaan pada investasi masa depan mereka di Bank Syariah.

Sementara itu pada kuartal III- 2022, tercatat 97% nasabah beralih ke e-channel untuk aktivitas perbankan. Berdasarkan transaksi kumulatif BSI Mobile per September 2022 mencapai 187,2 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income (pendapatan bank di luar bunga kredit) sebesar 173 Miliar. Hal ini sebagai dampak terhadap akselerasi digital yang begitu pesat dalam lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile yang mencapai 4,44 juta atau naik 43% secara tahunan.

Alhasil dengan melejitnya tren digital yang berkembang saat ini mampu menjadi salah satu tumpuan inovasi yang berpotensi meningkatkan daya saing bank syariah di Indonesia ke depan. Selain sebagai sebuah bank, fungsi lain yang membawa prioritas bagi bank syariah tentu saja adalah mampu menghadirkan sebuah era baru bagi dunia perbankan syariah Indonesia, di mana BSI tidak hanya hadir sebagai sahabat finansial saja, namun juga sebagai sahabat sosial, dan sahabat spiritual, yang bisa menjadi energi baru bagi Indonesia.


Hening Nugroho




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork