Di era modern seperti sekarang, perkembangan teknologi ke arah seba digital kian pesat. Setiap insan manusia kini tidak bisa lepas dari perangkat elektronik, produk yang dilahirkan atas kecanggihan teknologi. Di mana perangkat teknologi mampu memudahkan atau membantu sebagian besar umat manusia untuk tugas maupun pekerjaan. Oleh karenanya, untuk bisa dapat berkembang sesuai dengan dinamika zaman maka sudah menjadi keharusan untuk dapat melakukan transformasi digital.
Hal ini pula yang kini dilakukan oleh salah satu perbankan terkemuka di Indonesia, yaitu PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk yang semakin konsisten melakukan transformasi digital untuk mempermudah dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah perbankan syariah di Indonesia.
Hal itu pun dibenarkan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi, yang mengatakan pentingnya transformasi digital karena 85 persen transaksi industri jasa keuangan melalui saluran elektronik. Oleh karenanya, BSI saat ini melakukan transformasi digital secara konsisten dan terarah untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis. Mampu memberikan yang terbaik pada nasabah baik yang perorangan maupun skala usaha sehingga kemajuan bisa dicapai bersama-sama.
Adapun transformasi digital yang dilakukan oleh BSI di antaranya, mobile banking BSI yang menjadi sebuah super app. Di mana dalam mobile banking ini dapat ditemukan layanan fitur gadai dan cicilan emas, transfer, pembayaran, hingga QRIS. Dan yang tidak kalah menarik, adanya fitur pembukaan rekening dengan biometric face recognition sehingga memungkinkan nasabah tidak perlu datang ke bank ketika membuat rekening tabungan.
Di samping itu, mobile banking BSI terhubung dengan e-commerce maupun fintech sehingga mobile banking BSI memudahkan siapa saja baik perorangan maupun badan usaha tidak terkecuali para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) agar lebih mudah bertransaksi dan mengakses perbankan.
Langkah ini ditempuh agar memudahkan para pelaku UMKM. Karena selama ini pelaku UMKM disinyalir kesulitan dalam mengakses perbankan. Melalui digitalisasi BSI yang semua sudah bisa dilakukan secara online diharapkan masalah itu bisa teratasi. Pasalnya, layanan digital perbankan BSI sangat mudah dan lengkap. Sehingga para pelaku usaha UMKM tidak lagi kesulitan dalam mengakses perbankan baik untuk bertransaksi maupun mengajukan pinjaman modal usaha.
Mengingat salah satu produk unggulan BSI adalah pembiayaan langsung untuk sektor UMKM. Untuk tahun ini saja, BSI sudah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM sekitar Rp 40,8 triliun atau sekitar 23,05% dari total portofolio pembiayaan BSI. Sementara itu, selama ini masalah utama yang menghambat kemajuan dari UMKM adalah minim dan susahnya mengakses permodalan dari perbankan. Kini, dengan penyaluran pembiayaan permodalan untuk UMKM didukung kemudahan mengakses kredit secara online, tidak mustahil UMKM di Indonesia akan lebih mudah mendapatkan modal usaha dari BSI.
Merujuk data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, saat ini ada sekitar 59,2 juta pelaku UMKM. Sekitar 70 persen belum dapat mengakses perbankan. Diharapkan dengan adanya layanan akses perbankan berbasisi digital yang ditawarkan oleh BSI memberikan kemudahan tersendiri bagi UMKM untuk bisa mendapatkan modal usaha. Dengan begitu, UMKM dapat menjalankan roda usahanya lebih mudah, dan tidak ada kendala jika ingin melakukan ekspansi usahanya lebih besar lagi karena support permodalan dari BSI.
Kenapa UMKM jadi prioritas? Ini berkaca pada pandemi kemarin, sektor UMKM paling banyak jasa terhadap ekonomi Indonesia. Banyak bisnis di Indonesia maupun dunia yang hancur karena badai COVID-19. Di Indonesia sendiri, sektor UMKM yang dianggap paling kuat dalam menghadapi goncangan badai pandemi. Karena di tengah pertumbuhan sektor lain yang turun akibat COVID-19. Kontribusi UMKM sangat besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, di mana kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen atau senilai Rp 9.580 triliun, dan 96,9 persen atau 120,59 juta menyerap tenaga kerja nasional
Atas sumbang sih itulah makanya tidak heran dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi ini meminta agar seluruh elemen terutama perbankan untuk memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengakses modal agar UMKM bisa terus berkembang dan lebih daya saing.
Untuk mengakomodir itu, BSI sebagai bank berbasis syariah milik pemerintah ingin berkomitmen menjadikan salah satu bank yang memberikan pinjaman kredit pada UMKM dengan menjaga nilai-nilai syariah dalam menyalurkan kredit agar pembiayaannya tetap sehat dan berkelanjutan sesuai dengan konsep green economy.
Dan untuk merealisasikan itu semua, ditambah mengikuti dinamika perkembangan zaman yang semua berbasis online, maka BSI pun melakukan lompatan besar dengan melakukan transformasi digital itu. Harapannya dengan transformasi digital yang sudah dilakukan, ditambah dengan mengambil segmentasi penyaluran pembiayaan kredit pada UMKM turut serta memajukan perekonomian nasional dan secara khusus mampu membawa dan mewujudkan UMKM Indonesia lebih berdaya saing dan bisa naik kelas.
Agus Mansur, Jurnalis Harian Ekonomi NERACA
(ega/ega)