Selang sepuluh menit kemudian, bus berwarna merah itu mulai mendekat. Tanpa dikomando, mereka bangkit dan berbaris memanjang ke belakang. Riuhpun terdengar kala petugas mengatur barisan. Namun, sorot bahagia dan tak sabar naik bus nampak pada raut para penumpang.
Begitulah secuil pemandangan di pangkalan Bus Suroboyo yang terletak tepat di Pintu Keluar Bus Kota Terminal Purabaya (Bungurasih). Bus yang tiketnya menggunakan plastik bekas air mineral ini saban harinya selalu ramai. Antrean pun tak terelakkan. Bahkan dalam sehari saja, rata-rata ada 2.000 penumpang yang berhasil diantarkan.
"Rata-rata sehari ada 2.000 penumpang. Kemarin rekapnya sekitar 2.100 penumpang yang naik," ujar Pengawas Suroboyo Bus Tito Yanas saat ditemui detikcom di Halte Bus Suroboyo Terminal Purabaya, Minggu (15/7/2018).
Tak hanya ramai di hari Sabtu dan Minggu saja, Tito mengaku penumpang Suroboyo Bus juga ramai meski di hari biasa. Karena akhir-akhir ini bertepatan dengan libur kenaikan sekolah.
"Karena libur kenaikan sekolah juga banyaknya ibu-ibu sama anak-anak, jadi setiap hari selalu ramai. Tidak hanya weekend," tambahnya.
Saking ramainya, petugas pun memberlakukan penumpang untuk baris sebelum naik bus. Kala ditanya mengapa diterapkan aturan tersebut, Tito mengaku hal ini agar mengurangi terjadinya kericuhan seperti dorong_dorongan demi mendapat kursi.
"Mau gimana lagi, mereka kan pada berebut, jadi kami bikin antrean dua baris. Biar ndak ada yang terdorong atau jatuh," ungkapnya.
Sementara Tito juga memberikan perhatian khusus kepada lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Mereka biasanya akan dinaikkan lebih dulu melalui pintu belakang.
"Kami utamakan lansia, anak-anak dan ibu hamil. Kami naikkan lewat pintu belakang," lanjut Tito.
![]() |
Salah satu penumpang, Dwi Handayani mengaku sudah beberapa kali naik bus ini. Dwi mengatakan cukup senang lantaran cara membayarnya yang meskipun dengan botol, namun fasilitasnya memadai.
Tak hanya itu, Dwi yang naik bersama dua anaknya mengaku sejak adanya bus, anak-anaknya semakin suka mengumpulkan botol bekas plastik.
"Seneng sih, sudah beberapa kali naik. Anak-anak juga kalau habis minum apa gitu langsung suka ngumpulin buat naik bus," ungkapnya.
Bus Suroboyo memiliki rute dari Terminal Purabaya hingga Jalan Rajawali. Sementara pembayarannya menggunakan botol bekas plastik air mineral yang ditukar dengan stiker untuk pembayarannya.
Tak hanya itu, berbeda dengan bus lainnya, Bus Suroboyo memiliki fasilitas yang lengkap dan desain lebih baru. Mulai dari kursi dengan warna sesuai kategori penumpang seperti warna pink untuk wanita, kursi merah untuk lansia dan kursi oranye untuk laki-laki dan umum hingga CCTV, AC, hingga TV.
Bus Suroboyo dilaunching oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 26 April 2018. Ada dua bus yang disediakan. Selain untuk mengurangi volume kendaraan di Surabaya, adanya bus ini juga diharapkan bisa mengurangi jumlah sampah plastik di Surabaya.
Karena pembayaran atau tiket bus ini tidak menggunakan uang, melainkan sampah plastik.
"Bagi penumpang yang akan naik harus membawa 5 botol ukuran tanggung, 3 botol besar, 10 gelas air mineral, kantong plastik (kresek), dan kemasan plastik," kata Risma.
Sedangkan bagi penumpang yang tidak ingin membawa sampah plastik dapat menukarkan jenis-jenis sampah di bank sampah, drop box halte dan drop box Terminal Purabaya yang telah bekerja sama dengan DKRTH.
"Lalu tukarkan sampah dengan kartu setor sampah untuk ditukar dengan tiket. "Dengan begitu, penumpang bisa berkeliling Surabaya selama 2 jam keliling secara gratis," imbuh Risma. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini