Pendaftar Penari Gandrung Sewu 2017 Membludak

Banyuwangi - Partisipasi masyarakat dalam Festival Gandrung Sewu 2017 patut diacungi jempol. Sebanyak 2 ribu lebih penari mengikuti seleksi penari yang akan tampil dalam tarian massal yang digelar setiap tahun. Panitia terpaksa turun langsung menyeleksi para penari di beberapa wilayah Banyuwangi.

Hari ini, Rabu (13/9/2017), ratusan penari Gandrung mengikuti seleksi di RTH Taman Blambangan Banyuwangi. Ini merupakan seleksi di salah satu rayon, dari 5 rayon yang diplot sebagai lokasi seleksi.

Ratusan penari yang merupakan siswa SMP dan SMA dari 5 kecamatan, yakni Giri, Wongsorejo, Banyuwangi, Kalipuro dan Glagah, sudah melalui tahap seleksi di masing-masing kecamatan. Namun lantaran masih membludak, panitia seleksi terpaksa memangkas kembali ratusan penari. Panitia mematok 1.048 penari yang tampil tanggal 8 Oktober mendatang.

"Masing-masing kecamatan kita kasih kuota 50 orang. Tapi ternyata masih banyak kecamatan yang mengirimkan lebih dari 100 orang. Kita seleksi lagi," ujar Budianto, Ketua Panitia Festival Gandrung Sewu 2017 kepada detikcom, Rabu (13/9/2017).

Usai seleksi, kata Budianto, penari yang terpilih masuk dalam workshop yang digelar selama satu bulan. Penari yang terpilih akan dilatih menarikan Tari Jejer Kembang Menur.

"Di sana juga ada formasi-formasi. Makanya kita pilih hanya 1.048 penari. Tidak bisa lagi ditambah karena nanti berimbas dengan formasi yang kita buat," tambahnya.

Festival Gandrung Sewu tahun ini mengambil tema Kembang Pepe. Berbeda dengan tema sebelumnya, Kembang Pepe ini menceritakan perlawanan Gandrung saat melawan penjajah Belanda. Gandrung sebagai pertunjukan hiburan saat itu, juga sebagai alat penjebak para tentara Belanda.

Saat pertunjukan digelar, para penari Gandrung memberikan minuman keras kepada para tentara Belanda. Saat mabuk itulah kemudian tentara Belanda di eksekusi di hutan atau di laut.

"Beda dengan Seblang Lukinto tema kita tahun lalu. Tema Kembang Pepe ini lebih pada action Gandrung dalam melakukan perlawanan. Sementara Seblang Lukinto itu kepada strategi dan siasat sebelum perang berlangsung," tambahnya.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam Banyuwangi Festival sudah mulai tumbuh. Bahkan sejak Gandrung Sewu digelar pertama, masyarakat sudah sangat antusias terlibat dalam ajang ini.

"Banyuwangi Festival selalu melibatkan masyarakat. Berbagai acara ritual dan adat juga sudah masuk dalam program ini. Sedangkan Gandrung Sewu ini merupakan andalan dari kegiatan B-Fest yang melibatkan para penari se Banyuwangi," ujarnya. (fat/fat)