Namun, Senin (13/10) pukul 23.00 WIB, ibu satu anak itu mendapat telepon dari anggota intel dengan nomor baru. Kepada Ika, penelepon meminta agar Ika datang langsung ke kantor Kodim 0812 Lamongan dengan alasan uang Kopka Andik menipis.
"Ini uang untuk makan menipis, ini perintah Bu Dandim sampean (Ika) disuruh ke sini (Kantor) saja," kata mertua Kopka Andik, Handoyo, menirukan cerita anaknya, Ika, kepada wartawan di lokasi, Selasa (2/12/2014).
Menanggapi permintaan anggota intel tersebut, Ika menyanggupi datang ke kantor Kodim Lamongan Rabu (15/10). Namun pihak intel menyarankan datang Selasa (14/10) pagi.
"Saya kan tidak bisa mengantar kalau Selasa pagi, karena saya sopor carteran. Akhirnya anaknya mau datang Rabu pagi. Tapi ternyata dicegah dan disuruh datang secepatnya Selasa pagi," tambah Handoyo.
Akhirnya dengan mengendarai sepeda motor, Ika berangkat seorang diri Selasa pagi pukul 04.30 WIB dan tiba di Lamongan pukul 07.30 WIB. Sebelum menuju kantor, Ika sempat membeli 2 botol air mineral, 2 bungkus minuman, roti favorit almarhum dan vitamin. Namun setibanya di kantor Kodim, Ika dipersilahkan melihat almarhum dalam kondisi tewas tergantung dengan tangan terborgol.
"Bayangkan suami saya, dari hari Sabtu sampai Selasa dianiaya," sela Ika sembari menangis di samping ayahnya.
Pihak keluarga pun meminta kasus ini diselesaikan seadil-adilnya. "Naluri saya mengatakan bahwa menantu saya ini tewas sejak Senin malam. Pasti jam 23.00 WIB, Andik sudah meninggal atau mau meninggal," pungkas Handoko.
Sementara Wakapuspen Kodam V Brawijaya, Letkol Inf Heriyadi saat dikonfirmasi di sekitar lokasi makam mengaku belum bisa berkomentar banyak. Dirinya masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan beberapa saksi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.
"Biar prosesnya berjalan selesai dulu. Apapun hasilnya kita akan tindak lanjuti," kata Letkol Inf Heriyadi.
Dari pantauan detikcom hingga pukul 13.00 WIB, suasana haru menyelimuti pembongkaran makam ajudan Dandim 0812 Lamongan Letkol Ade Rizal M. Sejumlah keluarga terus menangis dan meratapi kepergian Kopka Andik. Almarhum meninggalkan satu anak perempuan yang masih berusia 3 tahun.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini