Sejumlah buldoser Israel merobohkan sebuah gedung permukiman empat lantai di wilayah Yerusalem Timur pada Senin (22/12) waktu setempat. Langkah ini menggusur sejumlah warga Palestina yang tinggal di gedung tersebut.
Para aktivis mengkritik langkah Israel yang disebut sebagai pembongkaran terbesar di area tersebut sepanjang tahun ini. Mereka juga menudingnya sebagai upaya Tel Aviv untuk memajukan kepentingan permukiman Yahudi mereka.
Gedung yang dirobohkan itu, seperti dilansir AFP, Senin (22/12/2025), terletak di area Silwan, dekat Old City, yang terdiri atas belasan gedung apartemen yang dihuni sekitar 100 orang, kebanyakan perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia (lansia).
Ini menjadi yang terbaru dari serangkaian bangunan yang dihancurkan saat para pejabat Israel menargetkan apa yang mereka sebut sebagai bangunan tidak sah di area Yerusalem Timur.
"Penghancuran ini merupakan tragedi bagi semua penghuni," kata Eid Shawar, yang tinggal di gedung permukiman tersebut, kepada AFP.
"Mereka mendobrak pintu saat kami sedang tidur dan mengatakan kepada kami bahwa kami hanya boleh mengganti pakaian dan membawa surat-surat dan dokumen penting," ucapnya.
Tidak ada tempat untuk pergi, Shawar mengatakan keluarganya yang berjumlah tujuh orang terpaksa tidur di dalam mobil.
(nvc/idh)