×
Ad

Akui Gagal Tangani Banjir Tewaskan 170 Orang, PM Thailand Minta Maaf

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 01 Des 2025 18:01 WIB
PM Thailand Anutin Charnvirakul (dok. REUTERS/Chalinee Thirasupa)
Bangkok -

Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul meminta maaf atas kegagalan negara dalam melindungi rakyat yang dilanda banjir. Jumlah korban tewas akibat banjir di Thailand sejauh ini mencapai sedikitnya 170 orang.

Kementerian Kesehatan Masyarakat, seperti dilansir Bangkok Post dan Channel News Asia, Senin (1/12/2025), melaporkan jumlah korban tewas bertambah delapan orang dibandingkan Sabtu (29/11) waktu setempat, menjadi total 170 orang. Disebutkan juga bahwa 102 orang lainnya mengalami luka-luka.

Laporan Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana menyebutkan bahwa lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan sebanyak 3,8 juta orang terdampak banjir yang dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur 12 provinsi di wilayah selatan Thailand.

Korban tewas terbanyak ada di Provinsi Songkhla, yakni mencapai 131 orang. Hat Yai, kota terbesar di Songkhla, dilanda curah hujan 335 mm pada Jumat pekan lalu, yang tercatat sebagai curah hujan tertinggi dalam satu hari selama 300 tahun terakhir.

Otoritas Thailand terus mengirimkan bantuan dan membersihkan kerusakan yang terjadi. Upaya penyaluran bantuan pemerintah mencakup kompensasi hingga 2 juta Baht untuk keluarga yang kehilangan orang tercinta mereka. Ada juga bantuan tambahan lainnya, termasuk penangguhan utang dan pinjaman jangka pendek tanpa bunga untuk usaha dan perbaikan rumah.

Namun skala banjir yang meluas dan tingginya korban jiwa memicu kritikan tajam terhadap pemerintah. Setidaknya dua pejabat lokal Thailand telah dinonaktifkan atas dugaan kegagalan mereka menangani banjir.

Anutin, yang berkunjung ke area-area terdampak banjir, termasuk Hat Yai pada akhir pekan, mengakui kekurangan pemerintah dalam penanggulangan banjir dan berjanji untuk melakukan perbaikan.

Anutin juga meminta maaf kepada masyarakat "karena pemerintah tidak mampu mengurus dan melindungi mereka".




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork