.webp)
Pemerintah Thailand pada hari Selasa (25/11) mengumumkan keadaan darurat di provinsi Songkhla, Thailand selatan yang dilanda banjir. Badan meteorologi memperkirakan akan ada lebih banyak hujan dan kemungkinan banjir bandang minggu ini.
Hujan deras sejak akhir pekan lalu telah menggenangi pusat wisata Hat Yai dan wilayah selatan, menewaskan 13 orang di empat provinsi yang dilanda banjir, kata departemen pencegahan dan mitigasi bencana.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/11/2025), rekaman televisi lokal dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tim penyelamat di Hat Yai mengevakuasi warga dengan perahu, jet ski, dan truk militer di tengah banjir bandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang menggunakan kolam renang tiup anak-anak untuk mengapungkan anak-anak mereka ke tempat aman.
"Saya terdampar selama empat hari," ujar seorang perempuan yang mengenakan jas hujan dan menggendong bayinya di bawah payung di kota itu kepada stasiun TV lokal TNN pada hari Senin (24/11).
"Saya memutuskan untuk pergi karena saya punya bayi dan saya khawatir banjir akan semakin parah," ujarnya.
Perempuan itu, anaknya, dan ibunya yang terbaring di tempat tidur dievakuasi dengan perahu, tambahnya.
Lebih dari 1.200 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di Songkhla sejak Kamis pekan lalu, ungkap departemen hubungan masyarakat provinsi tersebut.
Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa, bahwa lebih banyak perahu dan truk akan dikerahkan untuk membantu evakuasi warga.
Thailand secara rutin mencatat hujan lebat dari bulan Juni hingga September. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, telah memperparah cuaca ekstrem, membuat kondisi semakin tidak terduga.
