Empat warga negara asing (WNA) asal Italia dan Kanada diserang secara brutal oleh sekelompok pemukim Israel di wilayah Tepi Barat pada Minggu (30/11) waktu setempat. Akibat penyerangan itu, keempat WNA yang merupakan "aktivis internasional" itu harus dilarikan ke rumah sakit.
Salah satu dari empat WNA itu, yang menolak disebut namanya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (1/12/2025), menuturkan bahwa dirinya dan tiga orang lainnya sedang menginap di area Duyuk, pinggiran barat Jericho, Tepi Barat bagian tengah, saat penyerangan brutal itu terjadi.
"Kami sedang tidur di malam hari... 10 pemukim bertopeng datang; dua orang di antaranya membawa senjata, beberapa di antaranya membawa tongkat," ucap salah satu WNA tersebut.
"Mereka menendang saya beberapa kali di wajah, di tulang rusuk, di pinggul. Serangan itu berlangsung sekitar 10 menit hingga 15 menit. Lalu mereka mengambil semua barang kami. Mereka mencuri paspor, ponsel, dompet, kartu bank saya, dan kemudian mereka pergi," tuturnya.
"Kami harus menjalani pemeriksaan sinar X dan obat pereda nyeri. Teman-teman kami dipukuli lebih parah dari kami," ujar salah satu WNA tersebut.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA, menyebut keempat WNA yang diserang pemukim Israel itu sebagai "aktivis internasional".
Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jericho, Riyad Eid, mengatakan bahwa beberapa WNA itu mengalami luka memar, dengan salah satunya dipukuli di area sensitif.
"Empat warga negara asing tiba di rumah sakit pagi ini setelah dipukuli para pemukim. Beberapa dari mereka mengalami luka memar di bagian wajah, dan di dada, sementara salah satu dari mereka dipukuli di area sensitif," kata Eid.
"Mereka diperiksa, menjalani rontgen, dan pemindaian ultrasound, diberikan perawatan yang diperlukan kemudian diperbolehkan pulang," ucapnya.
(nvc/ita)