Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia mengharapkan pasukan stabilisasi internasional yang dikoordinasi AS akan berada di Gaza "segera."
Pasukan multinasional tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintahan pascaperang Trump untuk Gaza. Pasukan internasional itu kemungkinan mencakup pasukan dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Rencana tersebut membantu menghasilkan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas pada 10 Oktober, tetapi krisis kemanusiaan di Gaza belum mereda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan segera terjadi. Dan Gaza berjalan dengan sangat baik," kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih bersama para pemimpin Asia Tengah pada Kamis (6/11) waktu setempat.
"Anda belum banyak mendengar tentang masalah-masalah ini, dan saya katakan, kami memiliki negara-negara yang telah menjadi sukarelawan jika ada masalah dengan Hamas," ujar Trump, dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/11/2025).
Pasukan tersebut seharusnya melatih dan mendukung polisi Palestina yang telah diseleksi di Jalur Gaza, dengan dukungan dari Mesir dan Yordania.
Misi ini juga akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan dan mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.
Sebelumnya pada hari Rabu lalu, Amerika Serikat mengedarkan rancangan atau draf resolusi Dewan Keamanan PBB kepada negara-negara mitra yang bertujuan untuk memperkuat rencana Trump, termasuk dengan memberikan lampu hijau bagi pasukan internasional tersebut.
Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB, Mike Waltz, membagikan rancangan tersebut kepada 10 anggota Dewan Keamanan dan beberapa mitra regional -- Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki -- kata juru bicara misi AS dalam sebuah pernyataan.
Menurut sumber-sumber diplomatik, beberapa negara telah menunjukkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam pasukan tersebut. Namun, mereka bersikeras harus ada mandat Dewan Keamanan PBB sebelum benar-benar mengerahkan pasukan ke wilayah Palestina.
Sementara itu, kepala Komando Pusat AS, komando militer yang bertanggung jawab atas Timur Tengah, mengatakan bulan lalu dalam kunjungan ke Gaza, bahwa tidak ada pasukan AS yang akan dikerahkan ke wilayah Palestina itu.











































