Ada pemandangan mengerikan saat polisi menggerebek dua markas narkoba di Rio de Janeiro, Brasil. Mayat-mayat bergelimpangan saat polisi mengobrak-abrik lokasi.
Seperti dilansir AFP, Rabu (29/10/2025), sebanyak 2.500 petugas bersenjata lengkap, didukung oleh kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone, turut serta dalam operasi yang menyasar geng pengedar narkoba utama Brasil di dua permukiman kumuh, atau favela, di Rio de Janeiro bagian utara.
Tembakan terdengar di area dekat bandara internasional Rio. Asap mengepul dari beberapa titik kebakaran pada Selasa sore waktu setempat, beberapa jam setelah penggerebekan dimulai.
Warga berlarian mencari perlindungan dan toko-toko tutup di tengah klaim polisi bahwa geng-geng tersebut menggunakan drone untuk melawan.
Pemandangan mengerikan terlihat setelah polisi melancarkan penggerebekan terbesar mereka terhadap para pengedar narkoba di kota itu, menewaskan sedikitnya 64 orang. Suasana pun seperti perang.
Gubernur Negara Bagian Claudio Castro menggambarkan operasi di favela Complexo da Penha dan Complexo do Alemao sebagai yang terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.
Pemerintah pusat mengatakan penggerebekan tersebut bertujuan untuk menghentikan ekspansi geng bernama Comando Vermelho (Komando Merah).
(lir/rfs)