Ibu Suri Kerajaan Thailand, mendiang Ratu Sirikit, dikenang sebagai simbol pemersatu di tengah krisis yang berulang kali melanda Thailand. Di luar negeri, mendiang Sirikit menjadi sosok yang sangat dikenal, terutama pada tahun 1960-an, karena keanggunan dan karismanya.
Sempat dijuluki sebagai ikon fashion yang memukau dunia, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), Sirikit kerap menjadi pemberitaan utama media global saat mendampingi suaminya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang memimpin Kerajaan Thailand selama 70 tahun sejak naik takhta tahun 1946 silam.
Ketika bepergian ke luar negeri mendampingi suaminya, Sirikit memukau media dunia dengan kecantikan dan selera busananya. Dia secara rutin masuk dalam daftar wanita berbusana terbaik dunia dan muncul di sampul majalah, mulai dari TIME hingga Paris Match, yang menyebutnya sebagai "Ratu tercantik di dunia".
Di masa mudanya, Sirikit bertemu dengan sejumlah Presiden Amerika Serikat (AS) dan superstar Hollywood, dengan beberapa media Barat membandingkannya dengan mantan Ibu Negara AS Jackie Kennedy.
Sirikit muda yang selalu stylish, sempat berkolaborasi dengan perancang busana Prancis, Pierre Balmain, untuk menciptakan busana menawan dari sutra Thailand. Dengan mendukung pelestarian praktik tenun tradisional, dia dianggap berjasa merevitalisasi industri sutra Thailand.
Lahir di Bangkok pada 12 Agustus 1932, ketika Thailand beralih dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional, Sirikit Kitiyakara merupakan putri seorang diplomat yang juga merupakan anggota kerajaan kecil.
Saat belajar musik dan bahasa di Paris ketika ayahnya menjabat sebagai Duta Besar Thailand untuk Prancis, dia bertemu Bhumibol, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Swiss. Pasangan itu menghabiskan waktu bersama di Paris dan bertunangan pada tahun 1949.
Mereka menikah di Thailand setahun kemudian, ketika Sirikit berusia 17 tahun. Pernikahan dilakukan sesaat sebelum Bhumibol resmi dinobatkan menjadi Raja Thailand. Pernikahan keduanya berlangsung selama lebih dari enam dekade, hingga Bhumibol wafat dalam usia 88 tahun pada tahun 2016.
Mereka dikaruniai empat anak, termasuk putra tunggal mereka, Raja Maha Vajiralongkorn, yang naik takhta pada tahun 2016.
Semasa muda, Sirikit pernah mengalami kecelakaan mobil di Swiss yang membuatnya kehilangan penglihatan sebelah matanya.
(nvc/idh)