Tak Ada Salam Perpisahan bagi Pendemo yang Dieksekusi Mati Arab Saudi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Okt 2025 20:01 WIB
Bendera Arab Saudi (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi mati pendemo anti-pemerintah. Keluarga mengetahui eksekusi mati itu hanya melalui media sosial.

Dilansir Arab News, Selasa (21/10/2025), menurut kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pria yang dieksekusi merupakan seorang demonstran yang ikut unjuk rasa antipemerintah tahun 2011 lalu.

Pria tersebut masih di bawah umur ketika itu. Aksi protes antipemerintah tergolong langka di Saudi.

"Hukuman mati telah dilaksanakan terhadap Abdullah al-Derazi, seorang warga negara Saudi, di Provinsi Timur," demikian dilaporkan Saudi Press Agency (SPA).

Eksekusi mati itu diumumkan pada Senin (20/10) waktu setempat. Laporan SPA menyebut Al-Derazi dihukum mati atas "terorisme".

Pada April lalu, para pakar PBB menyerukan pembebasan Al-Derazi. Mereka mengatakan bahwa penahanan Al-Derazi sewenang-wenang dan dia menggunakan haknya untuk memprotes perlakuan pemerintah Saudi terhadap minoritas Muslim Syiah.

Sejak awal tahun 2025, menurut pengumuman resmi, Saudi telah mengeksekusi mati sedikitnya 300 orang. Sepanjang tahun 2024 lalu, Riyadh telah melaksanakan 338 eksekusi mati -- rekor yang mungkin akan dilampaui pada tahun ini.

Mengenai Al-Derazi, organisasi HAM Amnesty International melaporkan bahwa Al-Derazi dinyatakan bersalah atas dakwaan terorisme bersama delapan orang lainnya karena ikut unjuk rasa antipemerintah yang digelar di Provinsi Timur pada tahun 2011.




(lir/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork