Makin Panas, Trump Akui Beri Izin Operasi Rahasia CIA di Venezuela

Makin Panas, Trump Akui Beri Izin Operasi Rahasia CIA di Venezuela

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Okt 2025 16:41 WIB
WASHINGTON, DC - MAY 12: U.S. President Donald Trump departs the White House on May 12, 2025, in Washington, DC. President Trump is traveling to Saudi Arabia, the first stop on his four-day trip to the Middle East, the first diplomatic international trip of his second term.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump (dok. Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi bahwa dirinya mengizinkan Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk melakukan operasi rahasia di wilayah Venezuela. Hal ini menandai peningkatan tajam dalam upaya AS untuk menekan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Arahan rahasia Trump itu dilaporkan oleh media terkemuka AS, New York Times (NYT), yang mengutip sejumlah pejabat AS yang mengetahui keputusan tersebut. Laporan NYT menyebut strategi pemerintahan Trump untuk Venezuela bertujuan menggulingkan Maduro dari kekuasaan.

Washington telah menawarkan imbalan US$ 50 juta (setara Rp 828,7 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan hukuman untuk Maduro terkait tuduhan perdagangan narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wewenang baru tersebut, menurut NYT, akan memungkinkan CIA untuk melakukan operasi mematikan di Venezuela dan melakukan berbagai operasi di Karibia.

ADVERTISEMENT

Trump, seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (16/10/2025), awalnya menolak untuk mengomentari secara detail laporan NYT tersebut.

Namun ketika ditanya oleh wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, pada Rabu (15/10), soal mengapa dirinya mengizinkan CIA beroperasi di Venezuela, Trump mengatakan bahwa alasannya adalah migrasi warga Venezuela ke AS dan perdagangan narkoba.

"Saya mengizinkannya karena dua alasan," ujarnya. "Pertama, mereka telah mengosongkan penjara-penjara mereka ke Amerika Serikat... mereka masuk melalui perbatasan. Mereka masuk karena perbatasan kita terbuka," kata Trump.

"Dan alasan lainnya adalah narkoba," imbuhnya.

Trump tidak memberikan bukti atas klaimnya bahwa Venezuela mengirimkan mantan tahanan mereka ke wilayah AS.

Ketika ditanya lebih lanjut soal apakah dirinya memberikan wewenang kepada CIA untuk "menyingkirkan" Maduro, Trump menjawab: "Itu pertanyaan konyol yang diberikan kepada saya. Bukan pertanyaan konyol juga, tetapi bukankah itu akan menjadi pertanyaan konyol yang harus saya jawab?"

Tidak diketahui secara jelas mengenai tindakan spesifik seperti apa yang telah diizinkan Trump untuk dilakukan CIA di Venezuela. Gedung Putih menolak untuk menjelaskan lebih lanjut komentar Trump.

Namun secara historis, keterlibatan CIA dalam operasi semacam itu sangat bervariasi, mulai dari keterlibatan paramiliter langsung hingga pengumpulan intelijen dan peran pendukung dengan sedikit atau tanpa kehadiran fisik.

Venezuela Berikan Respons Serius

Pernyataan terbaru Trump itu semakin menuai kekhawatiran di Caracas bahwa sang Presiden AS berupaya mendorong perubahan rezim.

"Tidak untuk perang di Karibia... Tidak untuk perubahan rezim... Tidak untuk kudeta yang diatur oleh CIA," kata Maduro dalam pidatonya di hadapan komite yang dibentuk setelah AS mengerahkan kapal-kapal perangnya ke kawasan Karibia.

Maduro sebelumnya memerintahkan latihan militer di permukiman kumuh terbesar di Venezuela, setelah AS kembali menyerang kapal narkoba lainnya di lepas pantai negara itu pada Selasa (14/10), yang menurut Trump, menewaskan enam "teroris narkotika".

Lihat juga Video '238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads