Trump Pertimbangkan Serangan Darat terhadap Kartel Narkoba di Venezuela

Trump Pertimbangkan Serangan Darat terhadap Kartel Narkoba di Venezuela

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Okt 2025 14:00 WIB
US President Donald Trump speaks to members of the press before boarding Air Force One at Morristown Municipal Airport in Morristown, New Jersey on September 14, 2025 after spending the weekend at his Bedminster residence. (Photo by Mandel NGAN / AFP)
Presiden AS Donald Trump (dok. AFP/MANDEL NGAN)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan serangan darat menargetkan kartel-kartel narkoba di wilayah Venezuela. Hal ini semakin menambah ketegangan setelah pasukan AS, beberapa waktu terakhir, menyerang kapal-kapal narkoba di lepas pantai Venezuela.

Trump dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (16/10/2025), mengatakan bahwa AS telah membuat kemajuan dalam mencegat pengiriman narkoba via jalur laut. Dia menambahkan bahwa upaya tambahan kini difokuskan pada rute darat.

"Kita tentu saja sedang mempertimbangkan serangan darat sekarang, karena kita telah mengendalikan laut dengan sangat baik," kata Trump saat berbicara kepada para wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, saat ditanya apakah dirinya mempertimbangkan serangan di darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini disampaikan Trump setelah mengumumkan bahwa pasukan militer AS kembali melancarkan serangan terhadap sebuah kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di lepas pantai Venezuela. Trump menyebut serangan tersebut menewaskan sedikitnya enam tersangka pengedar narkoba.

ADVERTISEMENT

Trump menyebut serangan yang dilakukan pada Selasa (14/10) itu menargetkan organisasi teroris yang telah masuk daftar hitam AS. Namun dia tidak menyebutkan lebih lanjut nama organisasi teroris tersebut.

"Intelijen mengonfirmasi bahwa kapal tersebut menyelundupkan narkotika, yang terkait dengan jaringan teroris narkotika ilegal," sebutnya.

Serangan itu merupakan serangan kelima yang dilakukan Washington dalam beberapa pekan terakhir, yang menargetkan kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba yang akan dibawa ke wilayah AS.

Total sedikitnya 27 orang tewas akibat rentetan serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di perairan Karibia.

Para pakar mempertanyakan legalitas penggunaan kekuatan mematikan di perairan asing atau perairan internasional terhadap tersangka-tersangka yang belum dicegat atau diinterogasi.

AS, dalam beberapa waktu terakhir, semakin meningkatkan pengerahan aset militer ke kawasan Karibia, yang diklaim sebagai bagian dari misi memerangi perdagangan narkoba.

Selain mengerahkan jet-jet tempur F-35 ke Puerto Rico yang terletak di sebelah utara Venezuela, AS juga mengirimkan delapan kapal perang, yang membawa ribuan pelaut dan marinir, ke kawasan tersebut, serta mengerahkan satu kapal selam bertenaga nuklir.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro berulang kali menuduh AS ingin menggulingkan dirinya dari kekuasaan. Pada Agustus lalu, Washington menggandakan tawaran imbalan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$ 50 juta.

AS menuduh Maduro memiliki hubungan dengan sindikat perdagangan narkoba dan kelompok kriminal. Tuduhan itu telah dibantah keras oleh Maduro.

Lihat juga Video '238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads