Para perwira militer yang merebut kekuasaan di Madagaskar, saat unjuk rasa antipemerintah meluas, mengatakan pemimpin mereka akan dilantik sebagai presiden sementara negara tersebut pada Jumat (17/10) besok.
Pimpinan militer Madagaskar di bawah Kolonel Michael Randrianirina, seperti dilansir AFP, Kamis (16/10/2025), telah menjanjikan pemilu selanjutnya dalam dua tahun ke depan setelah Presiden Andry Rajoelina dimakzulkan oleh parlemen menyusul unjuk rasa yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Komunitas internasional menyuarakan kekhawatiran, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam apa yang disebutnya sebagai pengambilalihan kekuasaan yang "inkonstitusional".
Madagaskar terjerumus ke dalam pergolakan politik terburuknya dalam beberapa tahun setelah unit militer elite CAPSAT mengambil alih kekuasaan, beberapa saat setelah parlemen secara bulat mendukung pemakzulan Rajoelina pada Selasa (14/10) waktu setempat.
Rajoelina yang berusia 51 tahun itu, yang berkuasa sejak tahun 2009, tampaknya telah meninggalkan negara tersebut saat unjuk rasa meluas di jalanan.
Madagaskar menjadi negara terbaru dari beberapa bekas koloni Prancis yang jatuh di bawah kendali militer sejak tahun 2020, setelah kudeta terjadi di Mali, Burkina Faso, Niger, Gabon, dan Guinea.
Kolonel Randrianirina, yang merupakan Komandan CAPSAT, menurut pimpinan militer negara itu, akan dilantik sebagai presiden transisi dalam "sidang khidmat" di pengadilan tertinggi Madagaskar pada Jumat (17/10) waktu setempat.
Militer merilis pengumuman yang dikaitkan dengan "Dewan Kepresidenan untuk Reformasi Republik Madagaskar" dan ditandatangani oleh Randrianirina sendiri.
(nvc/idh)